Warning...!!! Isi di blog ini bisa menyebakan Serangan pada Jantung anda sehingga detak jantung anda berdegup keras, Sesak Nafas menahan Birahi serta kaku dan Kejang-kejang di bagian Otot Sensistif anda. siapkanlah selalu seperti tisyu dan handuk di dekat anda.

Prolog

Konjungi Forum JC3 : lebih lengkap dan lebih update

http://www.jc-three.com


cewek bugil, koleksi gambar bugil, Video Bokep 3GP, Video Bugil, Foto Bugil,Video 3gp ngentot dan video 3gp sekandal anak SMA, sekandal Anak SMP, ngentot di kebon ngentot di sungai, sekandal karyawan, pengusaha,
pasangan muda muda, suami istri, rekaman video pribadi, ngentot di kantor, video bokep 3gp spesialnya adalah Video 3gp Ngentot anak sekolah.Girl Naked, Naked image collection, Video Blue Film 3GP, Video Naked, Foto Naked, Video 3gp Make Love video 3gp sekandal and high school children, junior sekandal Children, Make Love in Make Love in the river bed, sekandal employees, businessmen, young couples young couple, personal video recording, in the office Make Love, Blue Film 3gp video is spesialnya Video 3gp school girl Make Love.

Rabu, 02 September 2009

Utang Arisan

Utang Arisan
---------------
Karya : galansial,-

Ekarina Kartini duduk dengan tegang. Dua lelaki di hadapannya menunggu jawaban.
"Bagaimana Mbak ? kami tagih ke suami mbak atau...." kata salah satu lelaki. Sebut saja namanya Roy.

Setahun lalu, perempuan berusia 33 tahun itu memimpin sebuah kelompok arisan tanpa sepengetahuan suaminya. Tak banyak pesertanya. Cuma 20-an orang. Tapi setorannya sampai 25 juta per orang. Sampai putaran ke 15 lancar-lancar saja. Tapi setelah itu mulai seret. Penyebabnya, sebagian uang peserta ia investasikan ke bisnis lain. Dan ternyata, bisnis itu pun bubar.

Akibatnya, kini Ekarina berhutang pada 5 peserta terakhir. Dan 2 lelaki ini adalah suami dari 2 peserta terakhir.
Kalau cuma tagihan biasa, dia bisa menjawabnya dengan cepat. Perempuan berjilbab ini bukan orang bodoh. Dia sarjana. Tapi, dua lelaki ini menawarkan sesuatu yang membuatnya serba salah.
"Layani kami masing-masing 5 kali dan utang Mbak lunas. Suami nggak perlu tahu..." tawar Roy dan temannya, Ronny.
"Gila !" pekik Ekarina.

"Ya, memang gila. Tapi masalahmu segera selesai. Coba dihitung... kamu berarti dapat bayaran 5juta sekali melayani kami. Wah, artis aja nggak semahal itu kok..." sahut Ronny.
Ekarina mulai bingung. Tawaran itu begitu menggiurkan. Tapi, sungguh ia tak membayangkan harus melayani dua lelaki itu.

"Saya butuh jawaban sekarang, Mbak. Kalau tidak, saya telepon suami Mbak sekarang," kata Roy sambil mengangkat HP-nya.
"Tapi.... saya lagi hamil,"
"Berapa bulan Mbak ?"
"Tiga...."
"Nggak apa-apa. Malah kita bebas buang sperma di dalam memek Mbak. Mbak nggak perlu khawatir mengandung anak kami,"
"Eh.... 5 x... setelah itu.... semua selesai ?" wajah Ekarina pucat pasi.
"Ya... semua selesai," sahut Roy. "Bagaimana ?"
"Bbb... baiklah kalau begitu," sahutnya setelah terdiam beberapa lama.
Roy dan Ronny tersenyum dan saling berpandangan.
"Kalau begitu, sekarang berdiri di depan kami," lanjut Roy.

Ibu muda itu pucat pasi. Ia kini berdiri setengah meter di depan Roy dan Ronny. Dua lelaki itu memandangi Ekarina dengan pandangan seperti menelanjangi. Ditatapnya Ekarina dari bagian kepalanya yang berjilbab lebar berwarna putih, baju terusan hijau muda bermotif bunga-bunga kecil dan sepasang kakinya yang berkaus kaki.

"Ihhh...." Ekarina menepis tangan Roy yang menjamah pangkal pahanya. Roy melotot.
"Jadi nggak nih ? Kalau nggak jadi ya sudah.... aku nagih utangmu sama suamimu saja ! Dengar ya.... kamu sekarang jadi budak kami. Sekali lagi kamu menolak, kesepakatan kita batal !" bentak Roy.
Ekarina gemetaran. Sebab, begitu selesai mencak-mencak, Roy langsung mencengkeram pangkal pahanya kuat-kuat.
"Wah.... kamu nggak pakai celana dalam ya ?" kata Roy sambil tertawa-tawa. Dicubitinya tundun vagina Ekarina dari luar jubahnya. Sesekali ditariknya rambut kemaluan perempuan itu. AKibatnya Ekarina sesekali memekik kesakitan. Apalagi, Ronny pun ikut-ikutan meremas-remas vaginanya.
"Memekmu gemuk juga...... ayo Mbak, angkat bajumu. Kita mau lihat memekmu...." ujar Ronny. "Jangan tunggu kami perintah dua kali !" lanjut Ronny sambil mencubit vagina Ekarina dengan gemas.
"Aihhh...." Ekarina memekik kesakitan.
Kedua tangan ibu muda itu terlihat gemetar saat mengangkat bagian bawah baju terusannya. Segera saja kedua tungkainya yang berlapis kaus kaki krem terlihat. Betisnya terlihat mulus, lalu sepasang pahanya.....

Wajah Ekarina merah padam ketika akhirnya busananya tersingkap sampai ke pinggang.
"Wow.... nggak rugi kalau kita hargain memek ini 25 juta...." kata Roy.
Tubuh Ekarina bergetar ketika Roy membelai rambut kemaluannya yang tak seberapa lebat dan tercukur rapi. Namun, perempuan muda itu terpekik ketika tiba-tiba Roy menjambak rambut keriting itu.
"Ayo, berdirinya ngangkang.... yang lebar ! Aku mau lihat lubang memekmu !" perintah Roy.
Ekarina makin jengah. Baju panjangnya baru saja dilucuti Ronny. Lelaki itu pun bersorak ketika menyampirkan jilbab lebar Ekarina dan mendapati perempuan itu ternyata tak mengenakan bra.

"Bisa kendor tetekmu kalau jarang pake BH !" kata Ronny sambil memeluk Ekarina dari belakang dan kedua tangannya meremas payudaranya. Ibu jari dan telunjuknya menjepit puting Ekarina dan melakukan gerakan mengurut. Hasilnya, dari kedua putingnya memancar ASI. Cukup deras karena payudaranya terlihat padat berisi.

"Ah... jadi haus...." Ronny dengan bernafsu melahap kedua puting Ekarina berganti-ganti. Ibu muda itu cuma bisa menggigit bibirnya.
Tubuhnya kini terlihat menggeliat-geliat. Rasa geli di kedua putingnya masih amat menyiksa ketika tiba-tiba dirasakannya dari arah bawah ada yang memaksa menyusup ke celah liang vaginanya.
"Wow.... memekmu anget !" kata Roy. Rupanya, ia menusukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke vagina perempuan itu.

Roy terus menggerakkan dua jarinya keluar masuk liang vagina Ekarina. Roy tiba-tiba berhenti sejenak. Dibimbingnya kaki kanan Ekarina naik ke sofa yang didudukinya. Wajah Rina memerah. Posisi itu membuat selangkangannya makin terbuka luas. Dan vaginanya kini tepat di depan wajah Roy !
"Ini baru sip...." lanjut Roy sambil menguakkan bibir kemaluan perempuan dewasa itu dengan dua ibu jarinya.

Ekarina menggigit bibirnya. Terasa lidah Roy menyentuh bagian yang amat sensitif. Sementara Ronny masih asyik mengulum kedua putingnya sambil terus meremas-remas payudaranya yang pejal.

Jengah, malu, marah dan takut bercampur jadi satu. Tapi tak urung rangsangan pada bagian-bagian sensitif itu membuat Ekarina terpengaruh juga. Sesekali tubuhnya bergidik merasakan sensasi nikmat. Ekarina tak bisa menyembunyikan perasaan itu ketika dua jari Roy kembali mengaduk-aduk vaginanya. Bersamaan dengan itu, lidah Roy intens menyapu klitorisnya dan tiba-tiba saja kedua bibirnya menyedot tonjolan kecil di pangkal vaginanya itu.

"Eungghhhhh... owhhhh....." Ekarina mendesah. Tubuhnya mengejang-ngejang seperti orang kesetrum. Kedua tangannya menjambak kepala Roy. Dan yang tak bisa dibohongi adalah merembesnya cairan bening dari sudut-sudut dinding vaginanya.....
"He he he.... harusnya kamu yang bayar saya. Kamu belum pernah merasakan orgasme yang seperti ini sama suamimu kan ?" goda Roy, kali ini sambil mempercepat kocokan dua jarinya di vagina korbannya.

Ekarina yang baru saja terlanda orgasme seperti terlonjak. Ia dilanda kenikmatan baru yang jauh lebih dahsyat. Kali ini ia tak malu-malu lagi mendesah, memekik dan merintih-rintih menahan rasa nikmat di vaginanya. Suara kocokan jari di vaginanya ditambah desah dan rintih Ekarina membuat Roy makin bersemangat.

Ekarina betul-betul seperti kuda liar. Ia mendesah, memekik, merintih sambil menggeliat-geliatkan pinggulnya, seolah ingin dua jari Roy menyentuh setiap sudut bagian dalam vaginanya. Sampai akhirnya, tubuh Ekarina melorot dan menggeletak di atas sofa bersamaan dengan rintihan panjang.

Roy dan Ronny berdiri memandangi tubuh telanjang Ekarina yang mengejang-ngejang. Pangkal pahanya tampak mengkilap oleh cairan vaginanya sendiri. Ekarina tiba-tiba menangis terisak-isak begitu menyadari keadaan dirinya. Ia langsung menekuk tubuhnya dan berbaring miring.

"Sudah, nggak usah munafik.... memek lo bisa menikmati kok.... nih sekarang gue kasih kontol betulan !" Roy kemudian menunggingkan tubuh Ekarina.

Lalu, dari belakang tanpa kesulitan ia memasukkan penisnya. Sambil berpegangan pada bokong perempuan itu, ia mengeluarmasukkan penisnya.Ekarina menjerit-jerit kecil karena lelaki itu menyetubuhinya dengan kasar. Tubuhnya terguncang-guncang seiring benturan pangkal paha Roy di bokongnya. Kedua payudaranya tampak berayun-ayun.

Kali ini, kesadaran membuat Ekarina tak mampu menikmati lagi persetubuhan itu. Penis Roy kini terasa bagai sebatang kayu yang menyakiti bagian tubuhnya yang paling sensitif. Apalagi, Roy juga melakukannya dengan amat kasar.

Tidak terlalu lama, tetapi bagi Ekarina serasa seharian penuh ia mengalami perkosaan itu. Ibu muda itu menahan bibirnya dari menjerit ketika Roy dari belakang menangkap kedua payudaranya yang berayun, lalu menjadikannya bagai tali kekang kuda. Sambil membetot kedua gumpalan daging kenyal itu, Roy menghentak-hentakkan penisnya sejauh mungkin ke dalam vagina Ekarina.

Ekarina merasakan payudaranya luar biasa ngilu. Sementara vaginanya pun terasa amat pedih.... Ibu muda itu merintih dan mengerang sepanjang perkosaan brutal itu. Rintihannya terdengar memilukan saat Roy berejakulasi di dalam vaginanya. Semburan cairan kental dan hangat dari penis Roy terasa bagai cairan cuka yang disiramkan ke atas luka.

Roy mencampakkan begitu saja tubuh Ekarina ke lantai setelah tetes terakhir spermanya ditumpahkan ke rahim perempuan malang itu. Ekarina berbaring menekuk tubuhnya di lantai rumahnya sendiri. Dari belakang terlihat cairan putih kental menetes di sela-sela bibir vaginanya. Ekarina terisak-isak....

Tiba-tiba Rony mendekati Ekarina dan menendang bokongnya. "Bangun ! Cepet bersihin memek lu..... gue juga pengen !" katanya.
Ekarina sebetulnya enggan bangkit. Tapi ia akhirnya beringsut juga setelah Rony menyentuh bibir vaginanya dengan jempol kakinya.
Susah payah perempuan berhidung mancung itu bangkit. Diulurnya jilbab panjangnya hingga menutupi kemaluannya.

"Ngapain pake ditutup segala ? Ditutup juga orang tetap ngebayangin memekmu..." kata Roy sambil menjamah pangkal paha Ekarina.
Perempuan itu mencoba mengelak. Tapi Roy malah menampar bokongnya.
"Biarin aja Roy, ntar juga dia buka lagi itu memek," timpal Rony.

Kedua lelaki itu terkekeh-kekeh. Ekarina tertatih-tatih menuju kamar mandi. Sebentar kemudian terdengar suara air berkecipak. Pasti itu suara air yang disiramkan ke vaginanya.
Memang Ekarina berupaya membersihkan sperma yang tertumpah ke dalam vaginanya. Dua jarinya ia masukkan sejauh-jauhnya ke dalam vaginanya, berupaya mengeluarkan cairan putih kental. Bergayung-gayung air ia siramkan ke vaginanya.

Ekarina sadar, setelah keluar dari kamar mandi ia masih harus melayani satu lelaki bejat lagi. Tapi ia merasa tak sanggup untuk membiarkan sperma lelaki sebelumnya berlama-lama melekat di tubuhnya.

Di kamar mandi tergantung sehelai jubah dari kain batik tipis. Biasanya baju itu dipakai Ekarina hanya untuk di dalam rumah. Diambilnya pakaian itu dan dikenakannya. Bagaimanapun, dia merasa lebih nyaman dengan pakaian itu daripada cuma berjilbab tetapi tanpa bra dan cd.
Dengan tegang, Ekarina keluar kamar mandi dan menuju kamar tamu.

"Wah.... sudah pake baju. Nggak apa-apa deh. Aku tetep nafsu. Malah lebih nafsu sama perempuan yang berjilbab lebar dan berjubah daripada sama perek sarkem," kata Rony. "Lo nggak usah buka baju....yang penting memek lu tetep bisa gue masukin kontol," lanjutnya sambil melepas celananya lalu berbaring di karpet.

Rony kemudian mengarahkan agar Ekarina mengangkangi perutnya, menghadap ke arah kaki. Tanpa banyak cakap, Ekarina menurut. Dia mulai sadar, kalau melawan berarti dia akan mendapat perlakuan kasar.

Roy duduk santai di sofa, menonton aksi temannya mempermalukan perempuan alim itu. Di bawah, Rony mengintip lewat bawah jubah Ekarina. Pemandangan yang super langka. Dari bawah ia bisa melihat bongkahan pantat Ekarina, vaginanya hingga sepasang payudaranya.

Rony kemudian mengarahkan Ekarina untuk merangkak di atas tubuhnya. Kepalanya masuk ke bawah jubah perempuan itu. "Emut kontol gue !" perintahnya.

Tanpa banyak tanya, Ekarina mulai menyentuh penis Rony yang lunglai. Ia baru mulai mencium kepala penis Rony ketika merasakan bibir vaginanya disentuh jemari lelaki itu. Ekarina mulai mengulum penis Rony. Perlahan penis yang lunglai itu mengeras. Ekarina sendiri mulai terangsang karena sentuhan jari Rony di klitorisnya. Kini, dua jari Rony malah mulai mengaduk-aduk vaginanya.

"Eunghhhh.... mmfffhhhh..." Tiba-tiba Ekarina mengerang. Sebabnya, Rony merangkul pinggulnya dan menarik ke arah wajahnya. Akibatnya, vagina Ekarina menempel ketat di bibir Rony yang langsung melumatnya.....

Penis Rony sudah menegang penuh. Itu membuat Ekarina kesulitan bernafas. Ditambah lagi, hisapan Rony pada klitorisnya dan juluran lidah Rony ke dalam liang vaginanya membuat nafas Ekarina makin memburu. Roy tidak diam saja melihat adegan itu. Dipeganginya bagian belakang kepala Ekarina yang terbungkus jilbab.
"Terus isep-isep..." katanya sambil memilin puting kiri Ekarina.

Ekarina terus mengerang-ngerang. Sebagian besar karena rangsangan hebat di vaginanya. Dia nyaris tak peduli lagi bahwa bagian tubuhnya yang paling privat saat ini tengah dijilati lelaki tetangganya dan satu lagi lelaki sedang bermain-main dengan payudaranya. Dia bahkan mulai mengangankan batang penis yang keras segera menjolok lubang vaginanya.....

Tiba-tiba Ekarina melepaskan kulumannya dan dari mulutnya keluar desahan seperti seorang perempuan yang hampir mencapai orgasme. Roy mengangkat dagu dagu Ekarina.

"Ayo... nggak usah malu-malu. Masukin kontol dia ke memekmu," katanya.
"Iya Mbak.... memek Mbak udah basah banget nih," timpal Rony.

Antara malu dan ingin sejenak membuat bingung Ekarina. Tapi tak urung akhirnya dia bangkit, berbalik menghadap Rony, mengangkanginya dan mengangkat bagian bawah baju panjangnya. Lalu ia berjongkok. Sambil menggigit bibir dan memejamkan mata ia memasukkan penis Rony ke vaginanya.

Roy menyingkap jubah Ekarina sehingga masuknya batang penis Rony terlihat jelas. Ekarina menggigit bibirnya. Namun dari mulutnya tetap terdengar suara erangan kenikmatan....

Ekarina merasakan sensasi luar biasa. Penis Rony terasa menyesaki vaginanya. Bahkan ujungnya terasa menekan sampai ke dinding rahim. Sensasi itu membuatnya melambung dan segera ingin menuntaskannya. Akal sehatnya sudah tertutupi oleh nafsu. Tanpa sadar ia menaikturunkan pinggulnya. Makin lama makin cepat. Ia makin tergila-gila saat tangan Rony menyusup ke balik jubahnya dan meremas-remas sepasang payudaranya. ASI yang keluar dari kedua putingnya membasahi bagian muka jubahnya.

Ekarina terus menggoyang-goyang tubuhnya ke segala arah. Erangannya makin tak terkendali. Ia tak sadar, Roy tengah merekam aksinya dengan kamera HPnya. Ia juga tak peduli saat Roy melepas jubahnya. Hingga kini aksi penuh nafsu seorang ibu muda berjilbab pun terekam HP Roy dengan durasi yang lumayan panjang.

"Arrhh.... mmmmpppfff..... eungghhhh...." Ekarina merintih, mendesah dan mengerang panjang saat orgasme menerpanya. Tubuhnya melengkung ke belakang, ke kanan dan kiri. Lalu ambruk di atas perut Rony.

Nafasnya masih tersengal-sengal, ketika Rony tiba-tiba menelentangkan tubuhnya. Penisnya masih menancap di vagina Ekarina. Diletakkannya kedua kaki perempuan itu ke atas bahunya. Tubuh Ekarina kini tertekuk di bawah tekanan Rony. Kedua tangan lelaki itu mencengkeram sepasang payudara Ekarina sampai ke pangkalnya.

"Dasar gatel ! memek lebar, pake jubah tapi memeknya gatel.... Makan nih, kontol gue !!!" bentak Rony sambil menggenjot dengan kasar. Kedua tangannya membetot-betot payudara Ekarina.

Selepas diterpa orgasme dahsyat, rasa malu dan bersalah menyiksa Ekarina. Kini siksaan itu bertambah dengan rasa sakit pada payudara dan vaginanya. Rony makin gila-gilaan menggenjot vagina Ekarina. Saat itulah Ekarina menyadari Roy tengah merekam dengan kamera HPnya.

"Aakhh,... ouhhh... jangan.... tolong... jangan direkam....." pintanya. Tentu saja Roy tak peduli.

Tiba-tiba terdengar Rony menggeram. Lelaki itu bergegas bangkit, mengangkangi wajah Ekarina dan memaksa perempuan itu mengulum penisnya. Sambil memegangi bagian belakang kepala Ekarina yang berjilbab, Rony akhirnya menumpahkan spermanya ke dalam mulut perempuan berhidung mancung itu.

Ekarina megap-megap. Ini untuk pertama kalinya dia menelan sperma. Rongga mulutnya dipenuhi cairan kental berbau khas itu. Ketika akhirnya penis Rony ditarik keluar dari mulutnya, Ekarina terbatuk-batuk. Sperma menyemprot dari mulut ke dadanya.
Dua pemerkosanya berjongkok di dekatnya. Roy memilin putingnya yang pedih.
"Kita masih punya banyak kesempatan ketemu, Mbak Rina. So, rawat baik-baik tubuhmu, terutama memek dan tetekmu ini.... oke ?"
Kedua lelaki itupun berlalu meninggalkan Ekarina yang lunglai di lantai. Telanjang dan ternoda......

1 comments:

Unknown mengatakan...

saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya kpda anda dlu sya org yg susah saya usaha kiri,kanan tp nga ada perubahan dan setelah saya knal AKI DEWATA TANAH beliau mmbantu sya dengan kemampuan beliau dan akhir ya sya bisa sukses sekarang,dan sbelu ya Terimakasih banyak saya ucapkan kepada AKI DEWATA TANAH atas bantuan beliau dan alhamdulillah sekarang saya bisa berhasil,berkat bantuan AKI saya sudah bisa melunasi semua hutang2 saya di BANK BRI bahkan usaha saya lebih maju, sekali lagi makasih yaa AKI atas bantuan beliau,bagi anda yg ingin seperti saya yg sekarang hubungi AKI di nomor 085255557861 semoga AKI bisa mnyelesaikan masalah anda,sekian dan terimah kasih...

Posting Komentar

 

©2009 Cerita Sex | by TNB