Warning...!!! Isi di blog ini bisa menyebakan Serangan pada Jantung anda sehingga detak jantung anda berdegup keras, Sesak Nafas menahan Birahi serta kaku dan Kejang-kejang di bagian Otot Sensistif anda. siapkanlah selalu seperti tisyu dan handuk di dekat anda.

Prolog

Konjungi Forum JC3 : lebih lengkap dan lebih update

http://www.jc-three.com


cewek bugil, koleksi gambar bugil, Video Bokep 3GP, Video Bugil, Foto Bugil,Video 3gp ngentot dan video 3gp sekandal anak SMA, sekandal Anak SMP, ngentot di kebon ngentot di sungai, sekandal karyawan, pengusaha,
pasangan muda muda, suami istri, rekaman video pribadi, ngentot di kantor, video bokep 3gp spesialnya adalah Video 3gp Ngentot anak sekolah.Girl Naked, Naked image collection, Video Blue Film 3GP, Video Naked, Foto Naked, Video 3gp Make Love video 3gp sekandal and high school children, junior sekandal Children, Make Love in Make Love in the river bed, sekandal employees, businessmen, young couples young couple, personal video recording, in the office Make Love, Blue Film 3gp video is spesialnya Video 3gp school girl Make Love.

Sabtu, 29 Agustus 2009

Hilangnya perawanku

Hilangnya perawanku
-------------------------
Cerita Karya : Ines

Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang ketika kami berdua sampai di perumahan tempat kakak laki-laki mas Ari, cowok yang sedang mendekati aku, yang sedang kosong itu. Dia ganteng dan badannya keker, aku suka dia mendekatiku walaupun beda umurnya jauh denganku. Setelah menutup pagar depan, segera dia mengajakku untuk masuk ke dalam rumah. Dia segera memeluk tubuhku dan dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Aku sangat terkejut melihat ulahnya, "Eeeh Mas, kok gitu sih " kataku memandangnya sambil melotot.

Namun dia dapat segera mengendalikan diri, sambil tersenyum dia segera meraih tanganku dan ditariknya masuk ke dalam rumah. Setelah menutup pintu terasa sekali di dalam suasana agak remang-remang karena gorden masih tertutup. Sambil tetap memegang tanganku erat-erat, dia menatap wajahku, wajahku masih cemberut dan kelihatan marah. Sambil tetap tersenyum dia berkata "Nes, itu tadi berarti aku sayaang sama kamu, apa nggak boleh aku ngasih sun sayang?" rayunya. "Mas gitu sih",aku tetap merajuk kepadanya, aku menarik lepas tanganku dari genggamannya dan berjalan menuju ke sofa ruang tamu. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga.

Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali. Aku menghempaskan pantatku di sofa, dia menyusulku segera dan duduk rapat di sampingku, "Ines sayang" rayunya. "Aku boleh kan cium bibir kamu, say" Aku semakin merajuk. "Ines sayang, terus terang, hari ini aku kepingin bersama kamu, aku ingin memberikan rasa kasih sayang ke kamu, asal kamu mau memberikan apa yang aku inginkan, mau kan sayang?" rayunya lebih lanjut. Aku membelalak kaget ke arahnya, "Maasss" Hanya kata itu yang kuucapkan, selanjutnya aku hanya memandangnya lama tanpa sepatah katapun.

Dia mengambil inisiatif dengan menggenggam erat dan mesra kedua belah tanganku. "Ines sayang, percayalah apapun yang kukatakan, itu bentuk rasa cinta dan kasih sayang aku sama kamu say, percayalah. Aku menginginkan bukti cintamu sekarang", Selesai berkata begitu dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut, aku kaget sehingga sama sekali tak memberontak. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit.

Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Aku saat kukecup tadi memejamkan mata, "Bagaimana sayang, kau bersediakah?", rayunya lebih lanjut. Dia berusaha mengecup bibirku lagi, namun dengan cepat aku melepaskan tangan kananku dari remasannya, dadanya kutahan dengan lembut. "Mass" bisikku lirih. "Ines sayang, percayalah sama aku", rayunya lagi. "Tapi mass, Ines takut Mas", jawabku. "Takut apa sayang, katakanlah", bisiknya kembali sambil meraih tanganku. "Anu, Ines takut Mas nanti meninggalkan Ines", bisikku. Dia menggenggam kuat kedua tanganku lalu secepat kilat dia mengecup bibirku. "Ines sayangku, aku terus terang tidak bisa menjanjikan apa-apa sama kamu tapi percayalah aku akan membuktikannya kepadamu, aku akan selalu sayang sama kamu", bujuknya untuk lebih meyakinkanku. "Tapi Mas" bisikku masih ragu. "Ines, percayalah, apa aku perlu bersumpah sayang, kita memang masih baru beberapa hari kenal sayang tapi percayalah yakinlah sayang kalau Tuhan menghendaki kita pasti selalu bersama sayang", rayunya lagi. "Lalu kalau Ines sampai haamil gimana mass?" ujarku sembari menatapnya."Aah, jangan khawatir sayang, aku akan bertanggung jawab semuanya kalau kamu sampai hamil, yah aku pasti mengawini kamu secepatnya, bagaimana sayang?" bisiknya. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut.

Dia memandangi toketku dari balik baju kaosku yang ketat, "Mas harus janji dulu sebelum..." aku tak melanjutkan ucapanku. "Sebelum apa sayang, katakanlah", bisiknya tak sabar. Kini jemari tangan kanannya mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas. "aahh... Mas", aku merintih pelan. "Mas aah mmas.. Ines rela menyerahkan semuanya asal Mas mau bertanggung jawab nantinya", aku berbisik semakin lemah, saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku. Diusapnya perlahan dari balik celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya kembali ke bibirku hendak mencium, namun aku menahan dadanya dengan tangan kananku, "eeehh Mas.. berjanjilah dulu Mas", bisikku di antara desahan nafasnya yang mulai sedikit memburu. "Oooh Ines sayang, aku berjanji untuk bertanggung jawab, aahh aku menginginkan keperawananmu sayang", ucapnya. Sementara jemari tangannya yang sedang berada di sela-sela selangkangan pahaku itu meremas gundukan memekku lagi. "Ba.. baiklah Mas, Ines percaya sama Mas", bisikku. "Jadi?" tanyanya. "hh. lakukanlah mass, Ines milik Mas seutuhnya.. hh.." jawabku. "Benarkah? ooh.. Ines sayanggg."

Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot. Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama. DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku mulai berani membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling mengecup. "aah Ines sayang, kamu pintar sekali, kamu pernah punya pacar yaach?" tanyanya curiga. "Mm Ines belum pernah punya pacar Mas, ini ciuman Ines yang pertama kok Mas", sahutku. "Kok ciumanmu pintar sekali, jangan-jangan Ines sering nonton film porno yaa?" godanya. Aku tersenyum malu, dan wajahku pun tiba-tiba bersemu merah, aku menundukkan mukaku, malu. "I...iya Mas, beberapa kali", sahutku terus terang sambil tetap menundukkan muka. "Ines sayang, kamu nggak kecewa khan karena aku benar-benar sangat menginginkan keperawananmu sayang?" tanyanya. "Ines serahkan apa yang bisa Ines persembahkan buat Mas, Ines ikhlas, lakukanlah Mas kalau Mas benar-benar menginginkannya", sahutku lirih.

Jemari tangan kanannya yang masih berada di selangkanganku mulai bergerak menekan ke gundukan memekku yang masih perawan, lalu diusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Aku memekik kecil dan mengeluh lirih, kupejamkan mataku rapat-rapat, sementara wajahku nampak sedikit berkeringat. Dia meraih kepalaku dalam pelukannya dengan tangan kiri dan dia mencium rambutku. "Oooh masss", bisikku lirih. "Enaak sayang diusap-usap begini", tanyanya.
"hh...iiyyaa mass", bisikku polos. Jemarinya kini bukan cuma mengusap tapi mulai meremas bukit memekku dengan sangat gemas. "sakit Mas aawww" aku memekik kecil dan pinggulku menggelinjang keras. Kedua pahaku yang tadi menjepit pergelangan tangan kanannya kurenggangkan. Dia mengangkat wajah dan daguku kearahnya, sambil merengkuh tubuhku agarlebih merapat ke badannya lalu kembali dia mengecup dan mencumbu bibirku dengan bernafsu. Puas mengusap-usap bukit memekku, kini jemari tangan kanannya bergerak merayap ke atas, mulai dari pangkal paha terus ke atas menelusuri pinggang sampai ujung jemarinya berada di bagian bawah toketku yang sebelah kiri. Dia mengelus perlahan di situ lalu mulai mendaki perlahan, akhirnya jemari tangannya seketika meremas kuat toketku dengan gemasnya. Seketika itu pula aku melepaskan bibirku dari kuluman bibirnya, "aawww... Mas sakitt, jangan keras-keras dong meremasnya", protesku. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut.

Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku. "Auuggghh.." tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. "Eeehh kenapa Mas?" "Aahh anu sayang... nonokku sakit nih", sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku. Aku tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka sekalian CDku dan "Tooiiing", kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun . "aawww... Mas jorok", aku menjerit kecil sambil memalingkan mukaku ke samping dan menutup mukaku dengan tangan. "He... he..." dia terkekeh geli, batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua. Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, dan besar. Sementara aku masih menutup muka tanpa bersuara, dia mengocok kontolnya dengan tangan kanannya, "Uuuaahh... nikmatnya". "nes sebentar yaa... aku mau cuci nonokku dulu yaa... bau nih soalnya", katanya sambil ngibrit ke belakang, kontolnya yang sedang "ON" tegang itu jadi terpontang-panting sambil mengangguk-anggukkan kepalanya ke sana ke mari ketika dia berlari.
Aku masih terduduk di atas sofa dan begitu melihatnya keluar berlari tanpa pakai celana jadi terkejut lagi melihat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun. "aawww..." teriakku kembali sembari menutup mukaku dengan kedua jemari tanganku. "Iiihh... Ines... takut apa sih, kok mukanya ditutup begitu", tanyanya geli. "Itu Mas, kontol Mas", sahutku lirih. "Lhoo... katanya sudah sering nonton BF kok masih takut, kamu kan pasti sudah lihat di film itu kalau kontol cowok itu bentuknya gini", sahutnya geli. "Iya... m..Mas, tapi kontol Mas mm besar sekalii", sahutku masih sambil menutup muka. "Yaach... ini sih kecil dibanding di film nggak ada apa-apanya, itu khan film barat, kontol mereka jauh lebih gueedhee... kalau nonokku kan ukuran orang Indonesia sayang, ayo sini dong nonokku kamu pegang sayang, ini kan milik kamu juga", sahutnya nakal. "Iiih... malu aah Mas, jorok." "Alaa.. malu-malu sih sayang, aku yang telanjang saja nggak malu sama kamu, masa kamu yang masih pakaian lengkap malu, ayo dong sayang kontol Mas dipegang biar kamu bisa merasakan milik kamu sendiri", sahutnya sembari meraih kedua tanganku yang masih menutupi mukaku. Pada mulanya aku menolak sambil memalingkan wajahku ke samping, namun setelah dirayu-rayu akhirnya aku mau juga. kedua tanganku dibimbingnya ke arah selangkangannya, namun kedua mataku masih kupejamkan rapat. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang sedang ngaceng. Mulanya jemari tanganku hendak kutarik lagi saat menyentuh kontolnya yang ngaceng namun karena dia memegang kedua tanganku dengan kuat, dan memaksanya untuk memegang kontolnya itu, akhirnya aku hanya menurut saja. Pertama kali aku hanya mau memegang dengan kedua jemarinya. "Aah... terus sayang pegang erat dengan kedua tanganmu", rayunya penuh nafsu. "Iiih... keras sekali Mas", bisikku sambil tetap memejamkan mata. "Iya sayang, itu tandanya aku sedang ngaceng sayang, ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh..." dia mengerang nikmat saat tiba-tiba saja aku bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat. Aku terpekik kaget, "Iiih sakit mass..." tanyaku. Aku menatapnya gugup. "Ooouhh jangan dilepas sayang, remas seperti tadi lekas sayang oohh..." erangnya lirih. Aku yang semula agak gugup, menjadi mengerti lalu jemari kedua tanganku yang tadi sedikit merenggang kini bergerak dan meremas kontolnya seperti tadi. Dia melenguh nikmat. Aku kini sudah berani menatap kontolnya yang kini sedang kuremas, jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan meremas kontolnya. .dia hanya bisa melenguh panjang pendek. ".sshh...nes... terusss sayang, yaahh... ohh... ssshh", lenguhnya keenakan. Aku memandangnya sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu kugenggam dan kuremas seperti semula tetapi kemudian aku mulai memompa dan mengocok kontolnya itu maju mundur. "Aakkkhh... ssshh" dia menggelinjang menahan nikmat. Aku semakin bersemangat melihatnya merasakan kenikmatan, kedua tanganku bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. Dia semakin tak terkendali, "nes... aahhgghh... sshh... awas pejuku mau keluarr" teriaknya keras. aku meloncat berdiri begitu dia mengatakan kalimat itu, aku melepaskan remasan tanganku dan berdiri ke sebelahnya, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok. "Kamu kok lari sih..." bisiknya lirih disisiku. "Tadi pejunya mau keluar mass... kok nggak jadi?" tanyaku polos. Rupanya dia gak mau ngecret karena aku kocok makanya dia bilang pejunya mau keluar.

Dia meraih tubuhku yang berada di sampingnya dan dipeluknya dengan gemas, aku menggelinjang saat dia merapatkan badannya ke tubuhku sehingga toketku yang bundar montok menekan dadanya yang bidang. Aku merangkulkan kedua lenganku ke lehernya, dan tiba-tiba ia pun mengecup bibirku dengan mesra, kemudian dilumatnya bibirku sampai aku megap-megap kehabisan napas. Terasa kontolnya yang masih full ngaceng itu menekan kuat bagian pusarku, karena memang tubuhnya lebih tinggi dariku. Sementara bibir kami bertautan mesra, jemari tangannya mulai menggerayangi bagian bawah tubuhku, dua detik kemudian jemari kedua tangannya telah berada di atas bulatan kedua belah bokongku. Diremasnya dengan gemas, jemarinya bergerak memutar di bokongku. Aku merintih dan mengerang kecil dalam cumbuannya. Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau kontolnya yang tetap tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. Aku tak memberontak dan diam saja.

Sementara itu dia mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang tegang itu di perutku. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil, "Kamu apaan sih kok ketawa", tanyanya heran. "Abisnya... Mas sih, kan Ines geli digesekin kaya gitu", sahutku sambil terus tertawa kecil. Dia segera merengkuh tubuhku kembali ke dalam pelukannya, dan aku tak menolak saat dia menyuruhku untuk meremas kontolnya seperti tadi. Segera jemari tangan kananku mengusap dan mengelus-elus kontolnya dan sesekali kuremas. Dia menggelinjang nikmat. "aagghh... nes... terus sayang..." bisiknya mesra. Wajah kami saling berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat. "Enaak ya mass..." bisikku mesra. Jemari tanganku semakin gemas saja mempermainkan kontolnya bahkan mulai kukocok seperti tadi. Dia melepaskan kecupan dan pelukanku. "Gerah nih sayang, aku buka baju dulu yaah sayang", katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu lalu dilemparkan sekenanya ke samping. Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di hadapanku. Aku masih tetap mengocok kontolnya maju mundur. "Sayang... kau suka yaa sama nonokku", katanya. Sambil tetap mengocok kontolnya aku menjawab dengan polos. "suka sih Mas... habis kontol Mas lucu juga, keras banget Mas kayak kayu", ujarku tanpa malu-malu lagi. "Lucu apanya sih?" tanyanya. Aku memandangnya sambil tersenyum "pokoknya lucu saja", bisikku lirih tanpa penjelasan. "Gitu yaa... kalau memek kamu seperti apa yaa... aku pengen liat dong", katanya. Aku mendelik sambil melepaskan tanganku dari kontolnya. "Mas jorok
ahh..." sahutku malu-malu. "Ayo, aku sudah kepengen ngerasain nih... aku buka ya celana kamu", katanya lagi. Dan dengan cepat dia berjongkok di depanku, kedua tangannya meraih pinggulku dan didekatkan ke arahnya. Pada mulanya aku agak memberontak dan menolak tangannya namun begitu aku memandang wajahnya yang tersenyum padaku akhirnya aku hanya pasrah dan mandah saat jemari kedua tangannya mulai gerilya mencari ritsluiting celana ketatku yang berwarna putih itu.

Mukanya persis di depan selangkanganku sehingga dia dapat melihat gundukan bukit memekku dari balik celana ketatku. Dia semakin tak sabar, dan begitu menemukan tali ritsluitingku segera ditariknya ke bawah sampai terbuka, kebetulan aku tak memakai sabuk sehingga dengan mudah dia meloloskan dan memplorotkan celanaku sampai ke bawah. Sementara pandangannya tak pernah lepas dari selangkanganku, dan kini terpampanglah di depannya CDku yang berwarna putih bersih itu tampak sedikit menonjol di tengahnya. Terlihat dari CDku yang cukup tipis itu ada warna kehitaman, jembutku. Waahh... dia memandang ke atas dan aku menatapnya sambil tetap tersenyum. "Aku buka ya.. CDnya", tanyanya. Aku hanya menganggukan kepala perlahan.

Dengan gemetar jemari kedua tangannya kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisku terus ke atas sampai kedua belah pahak, dia mengusap perlahan dan mulai meremas. "Oooh... Masss" aku merintih kecil. kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang ke belahan bokongku yang bulat. Dia meremas gemas disitu. Ketika jemari tangannya menyentuh tali karet CDku yang bagian atas, sreeet... secepat kilat ditariknya ke bawah CDku itu dengan gemas dan kini terpampanglah sudah daerah 'forbidden' ku. Menggembung membentuk seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai dari bawah pusarku sampai ke bawah di antara kedua belah pangkal pahaku, sementara di bagian tengah gundukan bukit memekku terbelah membentuk sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup rapat menutupi celah liang memekku. Dan di sekitar situ ada jembut yang cukup lebat. "Oohh.. nes, indahnya..." Hanya kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu. Dia mendongak ketika aku sedang membuka baju kaosku, setelah melemparkan kaos sekenanya kedua tanganku lalu menekuk ke belakang punggungnya hendak membuka braku dan tesss... bra itupun terlepas jatuh di mukanya.

Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yang masih tersangkut di mata kakiku, lalu sambil tetap berdiri di depannya, aku tersenyum manis kepadanya, walaupun wajahku sedikit memerah karena malu. Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yang tampak berwarna merah muda kecoklatan. "kamu cantik sekali sayang", bisiknya lirih. Aku mengulurkan kedua tanganku kepadanya mengajaknya berdiri lagi. "Mass... Ines sudah siap, Ines sayang sama Mas, Ines akan serahkan semuanya seperti yang Mas inginkan", bisikku mesra. Dia merangkul tubuhku yang telanjang. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya, kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. Jemari tangannya tergetar saat mengusap punggungku yang telanjang, "Aahh.. nes kita ngentot di kamar yuk, aku sudah kepingin ngentot sayang", bisiknya tanpa malu-malu lagi. Aku hanya tersenyum dalam pelukannya. "Terserah Mas saja, mau *kontolnya dimana", sahutku mesra. Dengan penuh nafsu dia segera meraih tubuhku dan digendongnya ke dalam kamar. Direbahkannya tubuhku yang telanjang bulat itu di atas kasur busa di dalam kamar tengah, tempat tidur itu tak terlalu besar, untuk 2 orang pun harus berdempetan. Suasana dalam kamar kelihatan gelap karena semua gorden tertutup agar tak kentara dari luar, walaupun gorden yang berada dalam kamar ini sama sekali tidak menghadap ke jalan umum namun menghadap ke kebun di belakang, jadi sebenarnya sangat aman. Dia segera membuka gorden agar sinar matahari sore dapat masuk, dan benar saja begitu disibakkan sinar matahari dari arah barat langsung menerangi seluruh isi kamar. Dia memandangi tubuhku yang telanjang bulat di ranjang. Segera dia menaiki ranjang, aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. "Buka pahamu sayang, aku ingin mengentotimu sekarang", bisiknya bernafsu. "Mass..." aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan nonokku yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku. "Sayang, aku masukkan yaah... kalau sakit bilang sayang.. kamu kan masih perawan." "Pelan-pelan Mas", bisikku pasrah. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. Dia mencoba untuk menelusup celah bibir memekku bagian atas namun setelah ditekan ternyata jalan buntu. "Agak ke bawah Mas, aahh kurang ke bawah lagi Mas... mm.. yah tekan di situ Mas... aawww pelan-pelan Mas sakiiit", aku memekik kecil dan menggeliat kesakitan. Akhirnya dia berhasil menemukan celah memekku itu setelah aku menuntunnya, diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya dipaksanya untuk menelusup ke dalam liang memekku yang sempit. Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku mulai merintih dan memekik-mekik kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil menerobos liang memekku yang sangat-sangat sempit sekali. "Tahan sayang... aku masukkan lagi, sempit sekali sayang aahh", erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku. "aawwww.... masss sakiit..." teriakku memelas, tubuhku menggeliat kesakitan. Dia berusaha menentramkan aku sambil mengecup mesra bibirku dan dilumat dengan perlahan. Lalu, "tahan sayang, baru kepalanya yang masuk sayang, aku tekan lagi yaah", bisiknya.

Tiba2 dia mencabut kembali kontolnya yang baru masuk kepalanya saja itu dengan perlahan. "Ah... sayang, aku masukin nanti saja deh, liang memekmu masih sangat sempit dan kering sayang." "memekku sakit Mas", erangku lirih. "Yahh... aku tahu sayang kamu kan masih perawan, kita bercumbu dulu sayang, aku kepingin melihat Ines nyampe", bisiknya bernafsu. Segera dia merebahkan badannya di atas tubuhku dan dipeluknya dengan kasih sayang, "Ines... hh.. bagaimana perasaanmu sayang", bisiknya mesra. Aku memandangnya dan tertawa renyah. "mm... Ines bahagia sekali bersama Mas seperti ini, rasanya nikmat ya Mas berpelukan sambil telanjang kaya gini", ujarku polos. "Iyaa sayang, anggaplah aku suamimu saat ini sayang", bisiknya nakal. "Iih.. Mas, Mas cumbui isterimu dong, beri istrimu kenik... mmbhh", belum sempat aku selesai ngomong, dia sudah melumat bibirku. Aku membalas ciumannya dan melumat bibirnya dengan mesra.Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya. Jemari tangan kirinya merayap ke bawah menelusuri sambil mengusap tubuhku mulai pundak terus ke bawah sampai ke pinggul dan diremasnya dengan gemas. Ketika tangannya bergerak kebelakang ke bulatan bokongku, dia mulai menggoyangkan seluruh badannya menggesek tubuhku yang bugil terutama pada bagian selangkangan dimana kontolnya yang sedang tegang-tegangnya menekan gundukan bukit memekku. Dia menggerakkan pinggulnya secara memutar sambil menggesek-gesekkan batang kontolnya di permukaan bibir memekku sambil sesekali ditekan-tekan. Aku ikut-ikutan menggelinjang kegelian, beberapa kali kepala kontolnya yang tegang salah sasaran memasuki belahan bibir memekku seolah akan menembus liang memekku lagi.

Aku hanya merintih kesakitan dan memekik kecil, "Aawwww... Mas saakiit", erangku. "Aahh.. nes... memekmu empuk sekali sayang, ssshh", dia melenguh keenakan. Beberapa menit kemudian setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung "Fujiyama" milikku, dia mulai menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. "Mass, geli", erangku lirih. Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang kemerahan dengan ujung jemarinya. Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku dengan lembut. " Mas..." aku semakin mendesah tak karuan. Secara bersamaan akhirnya dia meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu. "Aawww... Mas", aku mengerang dan kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat. Dia semakin menggila tak puas meremas lalu mulutnya mulai menjilati kedua toketku secara bergantian. Lidahnya menjilati seluruh permukaan toketku itu sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentilku secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas sampai aku berteriak-teriak kesakitan. Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. Dia tak peduli aku menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitannya. Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku. "Buka pahamu Nes.." teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang leluasa untuk mencumbu memekku itu. "Oooh... masss", aku hanya merintih lirih. Dia membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar, aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei, aku kelihatan tegang sekali. "Sayang... jangan tegang begitu dong sayang", katanya mesra. "Lampiaskan saja perasaanmu, jangan takut kalau Ines merasa nikmat, teriak saja sayang biar puass...." katanya selanjutnya. Sambil memejamkan mata aku berkata lirih. "Iya mass eenaak sih mass", kataku polos. Dia memandangi memekku yang sudah ditumbuhi jembut namun kulit dimemekku dan sekitarnya itu tidak tampak keriput sedikitpun, masih kelihatan halus dan kencang. Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua bibir memekku itu tertutup rapat. "MAs... ngapain sih kok ngelamun, bau yaa Mas?" tanyaku sambil tersenyum. Wajahku sedikit kusut dan berkeringat."abisnya memekmu lucu sih, bau lagi", balasnya nakal. "Iiihh... jahat", Belum habis berkata begitu aku memegang kepalanya dan mengucek-ucek rambutnya. Dia tertawa geli.

Selanjutnya aku menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanyaterutama hidung dan bibirnya langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya merayap ke balik pahaku dan meremas bokongkuyang bundar dengan gemas. Dia mulai mencumbui bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir memekku bagian bawah. Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit kepalanya yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir memekku. Dia memegangi kedua belah bokongku yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak, sepertinya dia tak rela melepaskan pagutan bibirnya pada bibir memekku. aku mengerang-erang dan tak jarang memekik cukup kuat saking nikmatnya. Kedua tanganku meremasi rambutnya sampai kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku. Kadang pantat kunaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang kugoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahnya pada seluruh permukaan memekku. Aku berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan yang diciptakannya pada memekku. Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Dia semakin bersemangat melihat tingkahku, mulutnya semakin buas, dengan nafas setengah memburu disibakkannya bibir memekku dengan jemari tangan kanannya, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendirku, agak sebelah bawah terlihat celah liang memekku yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Dia mencoba untuk membuka bibir memekku agak lebar, namun aku memekik kecil karena sakit. "aawww mass.. sakiit", pekikku kesakitan.

"maaf sayang, sakit yaa..." bisiknya khawatir. Dia mengusap dengan lembut bibir memekku agar sakitnya hilang, sebentar kemudian lalu disibakkan kembali pelan-pelan bibir memekku, celah merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang memekku yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, inilah itil, bagian paling sensitif dari memek wanita. Lalu secepat kilat dengan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah. Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir memekkua, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu diutelusupkannya lidahnya menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil itilku. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku terisak menangis dan ada semburan lemah dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku sampai agak kering, "Sayaang... puas kan..." bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat namun mulutku tersenyum bahagia. "Giliranku sayang, aku mau masuk nih... tahan sakitnya sayang", bisiknya lagi tanpa menunggu jawabannya. Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat.

Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas ke memekku. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil, "Mas... iiih.. gelii.. aah", jeritkumanja. "Sayaang, nonokku mau masuk nih... tahan yaa sakitnya", bisiknya nakal penuh nafsu. "Iiihh... jangan kasar ya mass... pelan-pelan saja masukinnya, Ines takut sakiit", sahutku polos penuh kepasrahan. Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit. Dia mulai menekan dan aku pun meringis, dia tekan lagi... akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk... bibir memekku langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. "Tahan sayang..." bisiknya bernafsu. Aku hanya mengangguk pelan, mata lalu kupejamkan rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain sprei. Dia Agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku. Dia kembali menekan, dan aku mulai menjerit kesakitan. Dia tak peduli, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku dan tiba-tiba setelah masuk sekitar 4 centi seperti ada selaput lunak yang menghalangi kepala kontolnya untuk terus masuk, dia terus menekan dan aku melengking keras sekali lalu menangis terisak-isak. selaput daraku robek. Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa memasuki liang memekku yang luar biasa sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya kearahnya kontolnya masuk makin ke dalam, Aku terus menangis terisak-isak kesakitan, sementara dia sendiri malah merem melek keenakan. Dan dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa. Sementara aku hanya memekik kecil lalu memandangnya sayu. "Mass... Ines sudah nggak perawan lagi sekarang", bisikku lirih. "Ines sayang, Mas sekarang juga nggak perjaka lagi", balasnya mesra. Kami sama-sama tersenyum. Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya penuh kasih sayang, toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas semuanya. Kami saling berpandangan mesra,dia mengusap mesra wajahku yang masih menahan sakit menerima tusukan kontolnya. "Mas... bagaimana rasanya", bisikku mulai mesra kembali, walaupun sesekali kadang aku menggigit bibir menahan sakit. "Enaak sayang.. dan nikmaat... oouhh aku nggak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata sayang... selangit pokoknya", bisiknya. "MAs, bagaimana kalau Ines sampai hamil?" bisikku sambil tetap tersenyum."Oke... nanti setelah ngentot kita cari obat di apotik, obat anti hamil", bisiknya gemas. "Iihh... nakal..." sahutku sambil kembali mencubit pipinya. "Biariin..." "Maasss..." aku agak berteriak. "Apaan sih..." tanyanya kaget. Lalu sambil agak bersemu merah dipipi aku berkata lirih. "dienjot dong..." bisikku hampir tak terdengar. "Iiih Ines kebanyakan nonton film porno, kan memeknya masih sakiit", jawabnya. "Pokoknya, dienjot dong Mas..." sahutku manja. Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu.

Kami saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya. Tapi dia tak peduli, dia sedang mengentoti dan menikmati tubuhku. Aku merintih dan memekik kesakitan dalam cumbuannya. Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya.

"Awww... aduuh Mass... sakit ... . ngilu Mas" aku berteriak kesakitan. "Maaf sayang... aku mainnya kasar yaah? aku nggak tahan lagi sayang aahhgghghh", bisiknya. "pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi.

Kami tidur dua jam lamanya lalu kami berdua mandi bersama. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman. Dia minta aku jongkok. Dia mengajariku untuk menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri. kontolnya kukulum sambil mengocoknya pelan-pelan naik turun. "Enak banget yang, kamu cepet ya belajarnya. Terus diemut yang", erangnya. Kemudian giliran dia, aku disuruhnya berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub agar siap mendapat serangan oralnya. Dia menyerang selangkanganku dengan lidah yang menari-nari kesana kemari pada itilku sehingga aku mengerang sambil memegang kepalanya untuk menenggelamkannya lebih dalam ke memekku. Dia tahu apa yang kumau, lalu dijulurkannya lidahnya lebih dalam ke memekku sambil mengorek-korek itilku dengan jari manisnya. Semakin hebat rangsangan yang aku rasakan sampai aku nyampe, dengan derasnya lendirku keluar tanpa bisa dibendung. Dia menjilati dan menelan semua lendirku itu tanpa merasa jijik. "Mas, nikmat banget deh, Ines sampe lemes", kataku. "Ya udah kamu istirahat aja, aku mau cari makanan dulu ya", katanya sambil berpakaian dan meninggalkan ku sendiri di rumah itu. Aku berbaring di ranjang, ngantuk sampe ketiduran lagi. DIa membangunkanku dan mengajakku makan nasi padang yang sudah dibelinya. "Nes, malem ini kita tidur disini aja ya, aku masih pengen ngerasain peretnya memekmu lagi. Kamu mau kan kita ngentot lagi", katanya sambil membelai pipiku. "Ines nurut aja apa yang mas mau, Ines kan udah punyanya mas", jawabku pasrah.

Sehabis makan langsung Aku dibawanya lagi keranjang, dan direbahkan. Kami langsung berpagutan lagi, aku sangat bernapsu meladeni ciumannya. Dia mencium bibirku, kemudian lidahnya menjalar menuju ke toketku dan dikulumnya pentilku. Terus menuju keperut dan dia menjilati pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. "Mas enak sekali.." nafasku terengah2. Lumatannya terus dilanjutkannya pada itilku. Itilku dijilatinya, dikulum2, sehingga aku semakin terangsang hebat. Pantatku kuangkat supaya lebih dekat lagi kemulutnya. Diapun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam memekku yang sudah dibukanya sedikit dengan jari. Ketikla Responsku sudah hampir mencapai puncak, dia menghentikannya. Dia ganti dengan posisi 69.Dia telentang dan minta aku telungkup diatas tubuhnya tapi kepalaku ke arah kontolnya. Dia minta aku untuk kembali menjilati kepala kontolnya lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutku dari atas. Setelah aku lancar melakukannya, dia menjilati memek dan itilku lagi dari bawah. Selang beberapa lama kami melakukan pemanasan maka dia berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di memekku. Aku ditelentangkannya, pahaku dikangkangkannya, pantatku diganjal dengan bantal. "buat apa mas, kok diganjel bantal segala", tanyaku. "biar masuknya dalem banget yang, nanti kamu juga ngerasa enaknya", jawabnya sambil menelungkup diatasku. kontolnya digesek2kan di memekku yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilku dijilati barusan. "Ayo Mas cepat, aku sudah tidak tahan lagi" pintaku dengan bernafsu. "Wah kamu sudah napsu ya Nes, aku suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga gak sakit ketika nonokku masuk ke memek kamu", jawabnya. Dengan pelan tapi pasti dia masukan kontolnya ke memekku. "Pelan2 ya mas, biar gak sakit", lenguhku sambil merasakan kontolnya yang besar menerobos memekku yang masih sempit.

Dia terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua. Lalu dia tarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. "Mas enjot yang cepat, Mas, Ines udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak Mas, lebih enak katimbang dijilat mas tadi", lenguhku. "Aku juga mau keluar, yang", jawabnya.Dengan hitungan detik kami berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa memekku berkedutan meremes2 kontolnya. Lemas dan capai kami berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.

Sudah satu jam kami beristirahat, lalu dia minta aku mengemut kontolnya lagi. "Aku belum puas yang, mau lagi, boleh kan?" yanyanya. "Boleh mas, Ines juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi", jawabku sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalaku mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dimulutku. Dia mengerang kenikmatan, "Enak banget Nes emutanmu. Tadi memekmu juga ngempot nonokku ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh malam ini, boleh diulang ya sayang kapan2". Aku diam tidak menjawab karena ada kontolnya dalam mulutku. "NEs, aku udah mau ngecret nih, aku masukkin lagi ya ke memek kamu", katanya sambil minta aku nungging. "MAu ngapain mas, kok Ines disuru nungging segala", jawabku tidak mengerti. "udah kamu nungging aja, mas mau ngentotin kamu dari belakang", jawabnya. Sambil nungging aku bertanya lagi, "Mau dimasukkin di pantat ya mas, aku gak mau ah". "Ya gak lah yang, ngapain di pantat, di memek kamu udah nikmat banget kok", jawabnya. dengan pelan diumasukkannya kontolnya ke memekku, ditekan2nya sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantatku diganjel bantal. kontolnya mulai dikeluarmasukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar aku mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatku. Tangan kirinya menjalar ke toketku dan diremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Aku mulai merasakan nikmatnya dientot, sakit sudah tidak terasa lagi. "Mas, Ines udah ngerasa enaknya dientot, terus yang cepet ngenjotnya mas, rasanya Ines udah mau nyampe lagi", erangku. Dia tidak menjawab, enjotan kontolnya makin lama makin cepet dan keras, nikmat banget deh rasanya. Akhirnya dengan satu enjotan yang keras dia melenguh, "Nes aku ngecret, aah", erangnya.

"Mas, Ines nyampe juga mas, ssh", bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga nyampe.

Kembali aku terkapar kelelahan. Ketika aku terbangun, hari udah terang. Aku nggeletak telanjang bulat di ranjang dengan Satu kaki terbujur lurus dan yang sebelah lagi menekuk setengah terbuka mengangkang. Dia yang sudah bangun lebih dulu, menaiki ranjang dan menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha ku. Lalu dengan gemas, diciumnya pusarku. " Mass, geli!" aku menggeliat manja. Dia tersenyum sambil terus saja menciumi pusarku berulang2 hingga aku menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lututnya ia merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toketku. Lidahnya sedikut menjulur ketika dia mengecup pentilku sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangnya beberapa kali, kemudian dia berhenti melakukan jilatannya. Tangan kirinya bergerak keatas sambil meremes dengan lembut toketku.Remasannya membuat pentilku makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentilku dan dikulum2nyasambil mengusap punggungku dengan tangan kanannya. "Kamu cantik sekali," katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku hanya tersenyum, aku senang mendengar pujiannya. Kurangkul lehernya, kemudian kucium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulutku kuhisap2. Aku segera meraba kontolnya lagi, kugenggam dan kugesek2kan ke memekku yang mulai berlendir. Lendir memekku melumuri kepala kontolnya, kontolnya menjadi makin keras. Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir memekku. Terasa bibir memekku menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leherku, dadanya direndahkan sehingga menekan toketku. "Oh...mas", lenguhku ketika ia menciumi telingaku. "Kakimu dibelitkan di pinggangku Nes", pintanya sambil terus mencium bibirku. Tangan kirinya terus meremas toketku sedang tangan satunya mengelus pahaku yang sudah kulingkarkan di pinggangnya. Lalu dia mendorong kontolnya lebih dalam. Sesak rasanya Memekku. Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorongnya. Hal ini dia lakukan beberapa kali sehingga lendir memekku makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya.

Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia menahan gerakan pinggulnya ketika melihat aku meringis. "Sakit yang", tanyanya. "Tahan sedikit ya". Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar memekku, lalu didorongnya kembali pelan2. Dia terus mengamati wajahku, aku setengah memejamkan mata tapi sudah tidak merasa sakit. "NEs, nanti dorong pinggul kamu keatas ya", katanya sambil menarik kembali kontolnya. Dia mencium bibirku dengan lahap dan mendorong kontolnya masuk kontolnya. Pentilku diremesnya dengan jempol dan telunjuknya. Aku tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex aku mendorong pinggulku ke atas sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Aku menghisap lidahnya yang dijulurkan masuk ke mulutku. Sementara itu dia terus menekan kontolnya masuk lebih dalam lagi. Dia menahan gerakan pinggulnya, rambutku dibelai2nya dan terus mengecup bibirku. kontolnya kembali ditariknya keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukannya beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di memekku. Aku merangkul lehernya dan kakiku makin erat membelit pinggangnya."Akh mas", lenguhku ketika terasa kontolnya sudah masuk semua, terasa memekku berdenyut meremes2 kontolnya. "Masih sakit Nes", tanyanya. "Enak mas", jawabku sambil mencakari punggungnya, terasa biji pelernya memukul2 pantatku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. Entah bagaimana dia mengenjotkan kontolnya, itilku tergesek kontolnya ketika dia mengenjotkan kontolnya masuk. Aku menjadi terengah2 karena nikmatnya. Dia juga mendesah setiap kali mendorong kontolnya masuk semua, "Nes, memekmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget sayang ngentot dengan kamu".Tangannya menyusup ke punggungku sambil tersu mengenjotkan kontolnya. Terasa bibir memekku ikut terbenam setiap kali kontolnya dienjot masuk. "Mas", erangku. Terdengar bunyi "plak" setiap kali dia menghunjamkan kontolnya. Bunyi itu berasal dari beradunya pangkal pahanya dengan pangkal pahaku karena aku mengangkat pinggulku setiap dia mengenjot kontolnya masuk. "Nes, aku udah mau ngecret", erangnya lagi.Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di memekku dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam memekku. Bersamaan dengan itu, "Mas, Ines nyampe juga mas", aku mengejang karena ikutan nyampe.

Nikmat banget bersama dia, walaupun perawanku hilang aku tidak nyesel karena ternyata dientot itu mendatangkan kenikmatan luar biasa.
[ ... ]

Bertiga ke Bali - hari pertama

Sambungan dari Dugem di Jakarta - session two
------------------------------------------------------
Karya : meif100

Pertengahan Mei 2009, gue, Nelly dan Lina merencanakan untuk berlibur ke bali. Berangkat jumat pagi dan balik ke jakarta minggu sore supaya minggu malam sudah sampai di bandung dan senin sudah back to work.
Semua tiket pesawat dan hotel sudah kita booking dari sebuah travel biro jadi kita tinggal berangkat aja...

Hari kamis pagi gue udah di jakarta, ada meeting dengan customer gue dari medan yang kebetulan berada di jakarta... have fun go mad sih boleh-boleh aja, asal gawe tetap berjalan dengan baik. Gimana mau have fun go mad kalo budget terbatas ya ? Selesai meeting gue masih punya waktu menunggu Nelly dan Lina sampai di jakarta, jadi gue pergi ke sebuah spa yang menurut rekomendasi teman-teman gue, cukup ok pelayanannya...
Begitu masuk ke spa itu, gue disambut oleh cewe, yang biasa disebut GRO ( girl relation officer kl ga salah hehehe... ), disuruh milik kelas kamar. Karena menurut gue harga antara tiap kelas bedanya tidak terlalu banyak, gue ambil yang the bestnya... Setelah milih kamar, gue disuruh milih cewe, tp yang dipajang bukan fotonya, melainkan hanya sebuah nomor. Buset dah..., bisa beli kucing dalam karung nih... kalo dapetnya kucing garong kan repot.... Teringat atas nasihat sang tetua di bidang yang satu ini, gue ajak GRO nya minum dulu, ajak ngomong ngalor ngidul trus gue kasih salam tempel yang ada uang goban nya, gue bilang kalo gue mau ke wc dulu, tolong pilihin cewe nya yang badannya kecil, mukanya cantik dan servisnya ok banget...

Balik dari wc, GRO itu mengajak gue ke sebuah kamar dan disana gue suruh menunggu... Sambil bersiap, gue bersantai nonton tv dulu... 10 menit kemudian, masuklah seorang cewe yang... hmm... mukanya lucu, sendu, seperti artis claudia cynthia bella, badannya kecil, pokoke ok lah... Teringat pesan dari sang tetua, sebaiknya jangan pernah tau nama cewe yang ditempat beginian, takutnya gue suka dan hati sampai bermain, bisa repot dah... Lagian terlalu mahal mempertaruhkan cewe beginian dibandingkan Nelly dan Lina hehehe....

Gue disuruh tiduran tengkurap, dan nih cewe mulai memijat... Yah memang, cewe di spa mijetnya ga ada yang bener, jauh kalo dibandingkan tempat pijat yang baik-baik. Tangannya mulai nakal, pas mijet paha dalam mulai senggol-senggol biji gue... Trus gue balik badan, jadi gue bisa melihat nih cewe dengan jelas... Karena dia pakai rok mini, gue bisa melihat dengan jelas selangkangannya... koq sepertinya bayangan g-string ya ? masa sih ditempat gini ada yang pake g-string ? karena penasaran, sambil dia memijat perut gue, jari-jari terampil gue masuk ke selangkangan dia hehehe... sedikit demi sedikit masuk mendekati memeknya... ternyata bener, dia pakai g-string... wah, hoki bener gue... pas gue gesek-gesek memeknya, dia diem aja. Skg dia malah mulai berani memegang kontol gue, dan mengocoknya naik turun sampai tegang... Terasa di jari gue, memeknya sudah basah. Tanpa banyak bicara, dia berdiri dan membuka bajunya sampai bener-bener bugil... Shitttt...!!! badannya bagus banget, tokednya ga terlalu besar tapi pentilnya besar banget... Yang gini ini yang gue suka...
” ko, mau coba ’helikopter’ ? ”
” Apapun okeh, yang penting enak.. ” kata gue
Dia mengambil kain dari langit-langit, trus kontol gue dipakein kondom... Kain itu diputar dan kontol gue dimasukin ke memek dia...
” Ahhhhhhhhh..... enak kooo.... ”
Setelah kontolnya masuk dengan sempurna, kedua tangannya memegang kain yang tadi sudah di putar dan....
” Ugh.... enak banget... ” teriak gue...

Dia membuka kakinya hingga posisi split dan berputar seperti baling-baling helikopter... setelah 3x dia memutar kain tersebut, gue merasakan bahwa peju gue ymau keluar... Buset..., enak banget, rasanya jauh lebih enak pas keluar pejunya masih dalam posisi baling-baling helikopter, kontol gue serasa di peras habis...
Setelah ritual baling-baling ini selesai, gue mandi dan siap-siap meninggalkan kamar itu. Pas di pintu, gue memberikan 5 lembar seratus ribuan sebagai tip, gue bener-bener puas dapat berkenalan dengan yang namanya servis helikopter hehehe...

Gue meninggalkan spa itu dengan hari riang gembira, lalalallalalalaa.... uhuyyyyy.... Gue segera menuju sebuah rumah makan yang terkenal dengan sate kambingnya. Peju gue ga boleh sampe ketauan habis nih ma Nelly dan Lina, musti diisi ulang lagi hehehe... Pas lagi makan, ada bbm dari Nelly, dia sudah masuk pondok gede dan menanyakan mau ketemuan dimana. Gue balas bbm nya, kita ketemuan di apartemen gue yang dibelakang plaza semanggi aja.

Jam 6 sore kita bertiga berkumpul di apartemen gue.
” Girls, kita ke plangi ( plaza semanggi ) yuk... sapa tau ada yang musti kita beli buat besok ke bali ” ajak gue.
” Males ah say... kayanya semua udah di bawa, kan udah ada check listnya... Mendingan tar malem kita ke kemang yuk... ” ajak Nelly.
” Yakin udah bawa semua ? Yang sexy-sexy udah di bawa juga ? ” tanya gue ke mereka.
” Udah dong, kan kata koko Cuma boleh bawa yang sexy-sexy aja... kita ga bawa celana panjang, semua rok mini... celana dalam normal juga ga dibawa, g-string dan thong semua hehehe... ” kata Lina sambil tertawa.
” Ya udah, kamu berdua mandi dulu sana, trus dandan yang sexy baru kita ke kemang okey... ” kata gue sembari baca koran.
Nelly dan Lina masuk ke kamar, menyiapkan baju yang akan dipakai ke kemang.
” Say, malem ini santai aja bajunya... ” kata Nelly
” Okey say... sono mandi... cepetan ya... ” kata gue
Nelly dan Lina masuk kamar mandi, entah berapa ronde yang sudah mereka jalani, suara teriakan orgasme Nelly dan Lina jelas terdengar sampai ke ruang keluarga. 1 jam kemudian Nelly dan Lina keluar dari kamar mandi dengan muka yang cerah dan langsung masuk ke kamar untuk berpakaian. Gue masuk ke kamar mandi dan 20 menit kemudian gue keluar dan masuk ke kamar untuk berpakaian. Gue lihat Nelly dan Lina sudah siap dan sedang bersantai di ruang keluarga. Gue keluar dari kamar dan menuju ke ruang keluarga. Nelly cukup sexy malam ini, walau bajunya tidak se sexy biasanya. Nelly pakai tanktop hardrock cafe hitam dan celana pendek putih yang hipster... dijamin kalo dia duduk, pasti thong hitamnya kelihatan dari belakang. Sedangkan Lina hanya pakai terusan pendek yang backless, ga pake bh ( soalnya gue bisa melihat nipple nya dia hehehe... ).
” Yuk kita berangkat... ” ajak gue sambil mengambil kunci alphard gue.
45 menit kemudian kita sampai di kemang, kita langsung menuju ke cafe milik temannya Lina. Cafenya cukup besar, designnya unik dan tempat duduknya cukup nyaman... Pengunjung yang datang lumayan banyak dan rata-rata yang datang eksekutif muda. Kita kebagian yang bentuknya sofa pendek...
” Untung aku pake celana pendek say, ga repot duduknya hehehe... ” kata Nelly ke Lina.
” Iya nih, meja sebrang pasti dengan mudahnya bisa ngeliat memek gue... ” kata Lina.
” Hah ? kamu ga pake cd ? ” tanya gue...
Lina Cuma tersenyum aja, senyum penuh arti hehehe...
Bener saja, yang duduk di meja depan pada curi-curi pandang ke arah selangkangan Lina, kita sih Cuma ketawa-tawa aja...
1 jam telah berlalu, semua makanan diatas meja sudah ludes pindah ke perut kita. Setelah membereskan bill, kita keluar dari cafe itu, diikuti beberapa mata yang melihat ke Nelly dan Lina.
” Mau kemana lagi nih ko ? ” tanya Lina.
” Pulang dong, besok jam 6 pagi kita kudu berangkat ke bandara. Kalo sekarang lanjut, besok bisa ga jadi ke bali lho... ” terang gue.
Akhirnya kita bertiga kembali ke apartemen dan mempersiapkan tas yang akan dibawa ke bali besok. Setelah semua siap, kita tidur dengan manis tanpa ada huru hara di ranjang hehehe...
Jam 5 pagi, 3 alarm handphone berbunyi, kita langsung siap-siap mandi beberes lagi.
” kostum sexy dimulai sekarang ok girls ” teriak gue sebelum mereka mandi
” Siiiippppppppp.... ” seru mereka kompak.
Gue udah siap dan sambil menunggu Nelly dan Lina dandan, gue mindahin tas ke mobil. Tas sudah naik semua ke mobil, tinggal penumpangnya... Gue balik ke kamar buat menjemput Nelly dan Lina.
” Sayyyyyy..... sexy ga nih kita ? ” kata Nelly sambil rangkulan dengan Lina.
"Hmm... Sexy juga... Nelly pakai tank top ungu muda, tapi masih pake bh, soalnya ini kan mau ke airport, takut banyak yang iseng. Rok mini jeans dan sepatu crocs putih. Lina pakai kaos ngatung putih dan rok mini jeans hipster, dari depan aja g-stringnya udah ngintip-ngintip.
” let’s go girls... ” kata gue sambil merangkul mereka berdua.

Sampai di airport, kita check in, boarding... nothing spesial... 1 jam kemudian, sampailah kita di bali. Disana kita dijemput oleh supir kantor cabang gue di bali. Supirnya gue suruh pulang, daripada tar repot menghadapi gossip kalo gue datang ke bali dengan 2 cewe super sexy. Kita langsung menuju hotel di kawasan kuta, check in, bongkar tas dan bersiap untuk our first trip in bali. Kita mulai dengan shopping hehehe… Nelly dan Lina berbelanja beberapa mini bikini g-string dengan aneka warna dan baju-baju sexy selama yang akan dipakai selama di bali. Emang dasar cewe kalo belanja suka lupa waktu, udah jam 8 malem masih aja sibuk keluar masuk toko…
“ Girls, makan yuk… laper nih… “ kata gue
“ Tanggung say, paling ada 15 toko lagi nih… “ kata Nelly sambil menunjuk jalan di seminyak.
“ Gue makan dulu ya, tar langsung ketemuan di hotel aja ok “ kata gue
“ Ok… “ kata mereka bersamaan sambil tertawa meninggalkan gue.
Jam setengah 10 mereka muncul di kamar hotel.
“ Udah pada makan belom ? “ tanya gue
” Udah, tadi makan di cafe xxx ” kata Lina sambil meletakan beberapa kantong belanja.
” Tar malem mo dugem ? ” tanya gue lagi
” Hayu... ” kata mereka.
” Tar pake yang sexy ya, gue punya games nih... ” kata gue
” Games apaan ? ” tanya Nelly
” Tar gue jelasin di sana okeh... ” kata gue membuat mereka penasaran.

Kita semua sudah bersiap mau berangkat ke sebuah tempat dugem yang tidak jauh dari hotel tempat kita menginap.
Nelly menggunakan bikini merah yang tidak ada lapisan di bagian dadanya sehingga pentilnya menapak dengan jelas walau sudah dilapisi dengan baju kutung pendek dengan belahan dada yang rendah. Roknya dari bahan yang tipis warna putih sehingga celana bikininya yang berwarna merah dan berbentuk g-string jelas terlihat. Sedangkan Lina menggunakan mini bikini warna putih, bagian dadanya yang tertutup hanya bagian pentilnya aja, itu juga masih terlihat tapak pentilnya dan bagian celananya lebih mirip underwear daripada bikini... Semua berbentuk tali yang lebarnya 1cm, termasuk yang menutupi jembut dan memek. Kebayang kan pasti bulu jembutnya yang tipis itu terlihat dengan jelas dan bibir memeknya pun kelihatan. Semua ini dilapisi dengan baju terusan berbahan katun putih yang tipis. Gue ? Standar aja lha kalo buat cowo...
Jam setengah 12 kita masuk ke tempat dugem itu dan menuju ke sebuah table yang sudah disiapkan oleh temen lama saya... Lay out tempat dugemnya... dance floor di tengah, dikelilingi oleh table-table dan dibelakang dance floor ada panggung yang disebelah sisi kiri dan kanannya ada tiang yang umumnya dipakai untuk striptease. 2 botol martell dan greentea sebagai mixer nya sudah ada di table kita, mulai kita ber tos ria hingga 1 botol martell sudah pindah ke perut kita sama rata hehehe... Kita bertiga udah mulai mabok dan melayang-layang... Gue suruh Nelly dan Lina mendekat...
” Permainannya gini... Siapa diantara kita yang bisa membuat salah satu pengunjung di sini sampe bugil, dialah pemenangnya... 2 yang kalah harus minum 1 botol martell ini sampai habis bis bis... gimana ? “ kata gue.
Nelly dan Lina berpikir sejenak, saling berpandangan dan saling tertawa... udah mabok kali ya...
“ Aturannya yang penting salah satu pengunjung itu bugil kan ? bagaimana prosesnya ga masalah ? “ tanya Nelly.
“ Bener... have we deal ? “ tanya gue
Deaaaaaalllllllllllllll....!!!
“ Koko kasih contoh dulu dong... “ kata Lina
“ Ok... Liat baik-baik ya... “ kata gue sambil meninggalkan mereka...

Gue maju ke dance floor, sambil bergoyang mata gue mencari korban hehehe... Hmm... itu cewe sendirian aja ya... Goodlooking...
Gue samperin cewe itu, trus kita kenalan then gue ajak ke table gue. Gue kenalin ke Nelly dan Lina... Martell botol ke 2 udah dibuka, sambil goyang gue cekokin martell sampe cewenya sempoyongan... Ini lagi pakai strategi lama, dibikin mabok sampe lupa segalanya trus dibugilin hehehe... But, Shit !!! cewe nya jackpot, dia muntah di depan table gue... langsung ilfill gue... Damnnnnnnn !!!
“ Gimana ko ? masih mau coba korban yang lain hihihi.... “ kata Lina sambil tertawa.
“ Gue ngaku kalah, udah ilfill gue... pake jackpot segala lagi.... ah siallll..... “ gerutu gue sambil tertawa.
“ Ok..., my turn... yang mau dibugilin musti dibawa ke table ga ? “ tanya Lina.
“ Ga usah, yang penting kita bisa ngeliat say “ kata gue.

Lina maju ke dance floor... Dengan pakaiannya yang seperti itu, semua mata memandang ke dia, apalagi sesekali badannya terkena lampu sorot, nah pada saat terkena lampu sorot, Mini bikininya jelas sekali terlihat... Banyak cowo yang berusaha mendekat dan menarik perhatiaan Lina. Ada yang berusaha kenalan, ada yang nawarin minum dan lain sebagainya. Semua ditolak Lina dengan halus... Perhatian Lina tertuju pada salah satu table yang berada di sebrang table kita. Table itu isinya cewe semua, dan salah satu dari kumpulan itu menatap Lina dengan penuh arti. Lina mendekati table itu dan berbicara kepada cewe yang menatap Lina dari tadi... Lina mengajak cewe itu turun ke dance floor dan mereka bergoyang dengan hot ditengah padatnya dance floor itu. Gue dan Nelly melihat Lina dengan seksama sambil meminum martell yang menjadi taruhan kita tadi. Cewe yang sama Lina itu cantik, goyangnya juga hot, pakai tank top dan rok mini... Lina mulai berani untuk mencium cewe itu...
“ Say, there is ok for you ? “ tanya gue
“ No Problem... Just game all right ? “ jawab Nelly sambil tertawa.

Lina mencium cewe itu sambil tangannya menggerayangi tubuh cewe itu, cewe itu merespon apa yang dilakukan oleh Lina. Dia mulai meremas toked Lina dan tangannya mulai bergerak ke pantat Lina. Lina membisikan sesuatu kepada cewe itu dan kemudian mereka naik ke atas panggung dan mendekati tiang yang biasa dipakai untuk striptease... Tanktop cewe itu sudah terlepas... Mereka bergoyang layaknya sepasang stripper... cewe itu membuka baju terusan Lina, tersisalah mini bikini nya saja....
Semua mata menuju ke Lina dan cewe itu, sorak sorai pengunjung menyemangati mereka berdua untuk berbuat lebih... Bulu jembut dan bibir memek Lina menjadi santapan kamera... Mereka bergoyang dengan erotisnya... Kalo ga mabok, ga akan berani Lina sampai begini pikir gue... Copotlah bh cewe itu, tokednya yang besar bergoyang bersamaan dengan gerakan tubuh mereka... Bikini bagian atas Lina juga sudah lepas... Dance floor menjadi kosong, Lina dan cewe itu menjadi pusat perhatian... Entah kenapa pas Lina berusaha melepaskan rok mini cewe itu, cewe itu menahan dengan tangannya... Tak sampai 5 menit, Lina kembali ke table kita dengan muka bt.
“ Lho, kenapa say ? “ tanya Nelly.
“ Bt bt bt .... udah lagi enak-enaknya, horny lagi... pas mau ngebuka rok mininya, tuh cewe bilang kalo dia lagi mens “ jelas Lina
Hahahahhaha.... spontan aja gue dan Nelly tertawa terbahak-bahak...
“ Jangan ketawain dong, kasihan nih memek gue, dah basah tau... “ kata Lina sambil memegang tangan gue dan mengarahkan ke memeknya.
“ Buset, basah banget... Napsunya ga tersalurkan ya... Tar di hotel kita entot kamu sampe peju kamu habis “ kata gue
“ Tinggal aku nih... ga boleh sampe gagal... “ kata Nelly.

Jam sudah menunjukan pukul 2 pagi, Nelly berjalan kearah dance floor, sama seperti Lina, Nelly menjadi pusat perhatian, apalagi bikini merahnya sangat kontras dengan baju dan rok putih yang dipakainya. Bongkahan pantatnya yang sexy pun terlihat dengan jelas... Nelly mendekati sepasang bule, mereka bertiga terlihat asyik berbicara, kemudian Nelly dan sepasang bule itu berjalan ke table kita...
“ Say, kenalin ini Bob dan ini Jenny... “ kata Nelly ke gue dan Lina

Gue, Lina, Bob dan Jenny saling berkenalan... Kita berlima menghabiskan botol martell kedua sampai habis... Dari obrolan kami, Bob,25tahun dan Jenny,23tahun, berasal dari swedia, mereka sedang liburan ke bali selama 2 minggu dan yang paling penting, mereka suka dengan sex dan bener-bener open minded untuk masalah sex...
Kita berlima turun dance floor, Nelly tertarik dengan Bob. Mereka bergoyang layaknya sepasang kekasih dengan hot, sementara itu Jenny bersama gue dan Lina. Tak lama Jenny mengajak gue dan Lina kembali ke table, rupanya Jenny tidak terlalu suka untuk bergoyang di dance floor. Tinggal Nelly dan Bob di dance floor dan para pengunjung lainnya.
“ Are you not jealous ? “ tanya gue ke Jenny
“ No, I know Bob, our sex life is unbelieveable… “ kata Jenny

Gue langsung mengerti apa yang dimaksud oleh Jenny dan membiarkan dia melihat apa yang dilakukan oleh Nelly dan Bob. Lina memeluk Jenny dari belakang sambil bergoyang mengikuti irama dj… Jari jemari Lina mulai meraba tubuh Jenny, dan Lina mencium pipi Jenny dengan mesra. Jenny menatap Lina dan kemudian mereka berciuman dengan hot.
Sementara itu Nelly dan Bob sedang asyik bergoyang, Bob berada di belakang Nelly, tangan Bob yang kekar mulai meraba Nelly dari belakang. Tangan Nelly ke atas memeluk leher Bob, tangan Bob mulai meremas-remas toked Nelly… Bob berbisik sesuatu pada Nelly dan Nelly terlihat menganggukan kepalanya… Bob melepaskan baju kutung Nelly, toked Nelly jelas terlihat, pentilnya juga jales terlihat karena sudah menegang. Para pengunjung yang ada di dance floor mulai memberi ruang gerak kepada Nelly dan Bob… Teriakan-teriakan memberikan semangat pada mereka bersahutan… Tangan Bob mulai berani memegang paha Nelly, sesekali menyibak rok mini yang dipakai Nelly sehingga celana bikini g-stringnya yang berwarna merah jelas terlihat oleh pengunjung yang lain. Nelly membuka kemeja pantai yang dipakai Bob, tampak otot dada dan perut yang terbentuk dengan baik. Setelah Nelly membuka kemeja Bob, Bob membisikan sesuatu dan Nelly menganggukan kepalanya lagi… Kait pengikat bikini bagian atas dibuka, terpampanglah toked Nelly yang tidak begitu besar dengan pentil yang besar dan kencang. Sorak sorai pengunjung bertambah kencang… Bob mengajak Nelly naik ke panggung dan kembali bergoyang dengan erotisnya mengikuti irama dj dalam keadaan sama-sama telanjang dada… Setelah 3 lagi berganti, bob berbisik lagi pada Nelly, Nelly hanya tersenyum aja… Tangan Bob menurunkan rok mini yang dipakai Nelly, celana bikini merahnya jelas terlihat oleh para pengunjung yang berada di bawah panggung… Nelly pun tidak tinggal diam, celana Bob pun dilepas dan tinggalah celana boxer hitam…

Hmm… dada gue berdebar kencang, cemburu dan napsu kembali jadi satu… gue lihat, Lina dan Jenny melihat ke arah panggung tanpa berkedip. Tangan Lina berada di dalam paha Jenny, dan tangan Jenny pun sambil memeluk Lina, meremas-remas toked Lina… I think… Lina dan Jenny oke-oke aja melihat apa yang dilakukan Nelly dan Bob… kontol gue udah ngaceng dengan hebatnya melihat cewe gue berada di panggung dengan seorang bule dan dalam keadaan setengah bugil, Cuma tinggal celana bikini g-stringnya aja…
Kembali ke Nelly dan Bob… Nelly tiduran di panggung dan Bob berada diatasnya dalam posisi push up. Bob mulai menciumi leher Nelly, turun ke tokednya… mengulum pentil kiri trus kanan… Lidah Bob turun ke perut trus turun menyenggol memeknya… Kepala Nelly tersentak ke atas saat lidah Bob menyentuh memeknya… Gue rasa Nelly pasti mendesah dengan keras, tp karena suara speaker sangat kencang maka yang bisa mendengar hanyalah Bob. Perlahan tapi pasti, kain terakhir yang menempel di tubuh Nelly dilepaskan oleh Bob dan semua pengunjung yang berada di bawah panggung pada tepuk tangan dengan hebohnya… Jari telunjuk Bob dimasukan kedalam memek Nelly, dikocoknya pelan-pelan. Tangan Nelly meremas tokednya sendiri, pentilnya di tarik-tarik oleh jarinya sendiri… Suasana diatas panggung begitu panas, kocokan jari Bob makin cepat, sampailah orgasme Nelly diatas panggung. Tubuh Nelly melenting dan terdiam… Bob juga menghentikan kocokannya…Sesaat kemudian Nelly mendorong Bob sehingga Bob dalam posisi terlentang, celana boxer yang dipakai Bob diturunkan. kontol ukuran bule sudah bener-benar pada ketegangan maksimal, tangan Nelly memegang kontol Bob dan Nelly mulai menjilati kontolnya Bob. Bob terlihat sangat menikmati jilatan dan kocokan dari Nelly bahkan Nelly merubah posisi badannya menjadi posisi 69, dimana Bob berada dibawah dan bisa menjilati memek dan anusnya Nelly dan Nelly dengan leluasa bisa menjilat dan mengocok kontolnya Bob. Tidak ada tanda-tanda Bob akan orgasme… Nelly bangun dari posisi 69 nya dan melihat ke arah gue seolah meminta persetujuan gue kalo memeknya mau dimasukin kontolnya Bob. Gue menganggukan kepala gue walau dalam batin gue sangat cemburu melihat cewe gue mau dientot ma bule di atas panggung dan disaksikan oleh semua pengunjung… Tapi semua perasaan itu sirna ditutup napsu yang membara… Bob juga melihat ke arah Jenny dan Jenny menganggukan kepalanya sambil tersenyum… Melihat ada lampu hijau dari gue dan Jenny, Bob mencari celana dia dan mengambil sebuah kondom. Kondom itu dibuka dan langsung dipasangkan ke kontolnya. Nelly segera berdiri di atas kontol bob dan mulai jongkok sambil memegang kontol bob yang besar itu. Perlahan-lahan, kontol itu memasuki memek Nelly. Nelly memejamkan matanya, entah karena sakit ataukah karena nikmat yang teramat sangat. Sejenak kontol Bob tenggelam dalam memek Nelly, dan sekarang Nelly mulai mengangkat pantatnya naik turun sambil meremas-remas tokednya. Pengunjung yang ada di bawah panggung makin brutal, beberapa ada yang naik ke atas panggung karena ingin melihat dari dekat… Musik yang dimainkan Dj sudah selesai, yang terdengar hanya teriakan Nelly…
“Ohhh….. Ahhhhhh….. Ahhhhh….. Ahhhhhh…… Ohhh yeesssss…. Ahhhhhhh……… Ohhhh….. Boooob…. I’m cominggggggggg….. Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…… “ teriak Nelly. Dalam ruangan tanpa musik, teriakan Nelly bener-bener terdengar dengan jelas dan sangat merangsang kita semua.
Nelly dan bob merubah posisi menjadi doggie style, semua pengunjung tempat dugem itu mengabadikan moment langka ini dengan kamera handphonenya…
“ Ahhhhhhh……. Ahhhhhhhhhhhhh….. haaaardeeerrrr ….. Ughhhhhhh…. Fuckkkk……. Ugghhhhhhh yyeeesssss….. “ teriak Nelly

Bob semakin bersemangat menggerakan pantatnya, kontol Bob keluar masuk memek Nelly dengan cepat… Pantat Nelly ditampar oleh Bob hingga merah, bukannya kesakitan, Nelly malah makin bergairah, teriakannya semakin menjadi…
“ Ahhhhhhhhhhhhhh…….. Ahhhhhhhhhhhhhh….. Fuuuuccckkkkkkk…… Ughhhhhh…. Ahhhhhhh….. Coomee Oonnn Baaaabyyyyyy…… Ahhhhhhh… Ahhhhhhhhhhhhh…… Ahhhhhhhhhhhhh…… “ teriakan Nelly membuat semua cowo yang ada di situ pasti kontolnya ngeceng…
“ OOOhhhhhhh Boooob….. I’mmmmm cooommmmiiinnnggggg agaaaaiiiinnnnn….. Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………… Ahhhhhhhh….. Ahhhhhh……. Ahhhhhhh….. Ahhhhhhhh…… Ahhhhhh…… “ teriak Nelly.
Bob tidak menghentikan gerakan pantatnya pada saat Nelly orgasme, bahkan kecepatannya pun ditambah..
“ Ahhhh…. Ahhhh…. Ahhhh….. Ahhhh…. Ahhhh….. “ teriak Nelly.
“ Ughhh honey, I’m comingggg…. “ kata Bob sambil mencabut kontolnya dari memek Nelly dan melepaskan kondomnya.
Nelly segera berjongkok dihadapan Bob, menanti pejunya Bob… Bob mengocok sendiri kontolnya sampai pada akhirnya….
“ Ahhhhhh…. Yeaaahhhhh babyyyyy…. Ahhhhh…. “ teriak Bob dalam orgasmenya.

Muka Nelly berlumuran peju Bob… Semua pengunjung yang hadir bertepuk tangan, sorak sorai pengunjung bisa menandingi kerasnya volume musik yang dimainkan Dj. Tak lama semua pengunjung meninggalkan tempat dugem itu dan Nelly membersihkan muka dia dari pejunya Bob dan mengumpulkan bikini, rokmini dan bajunya dan berjalan ke arah table kita.
“ Are you happy darling ? “ tanya gue ke Nelly
Nelly menganggukan kepalanya sambil tersenyum dan menjawab “ Thanks ya say… Aku sayang ma kamu…. Aku ga akan ngentot ma orang lain kalo ga ada kamu… Muuuaaaahhhhhhh…. “

Lina menghampiri Nelly dan berkata “ kamu sexy banget say, enak ga kontol bule ? gede banget kan… bisa masuk tuh ke memek kamu ? “
“ Cobain sendiri aja say… “ kata Nelly sambil mencium bibir Lina.

Sementara itu, Bob dan Jenny sedang berbicara di atas panggung, ga lama mereka saling berciuman dan jalan ke table kita.
“ Your girl friend is very hot… No heart feeling after this are you ? “ kata Bob ke gue
“ Of course not… “ kata gue sambil menjabat tangan Bob
“ Ok… see you later… bye… “
Kita saling berpamitan dan kita bertiga balik ke hotel…
“ Say, kamu berdua kan belom keluar pejunya, tar di hotel aku pengen liat kalian ngetot ya… “ kata Nelly dengan tangan kiri memegang kontol gue dan tangan kanan memegang memek Lina.

Kita semua jalan berangkulan sambil tertawa menuju ke hotel.
Sampai di hotel…
“ Say, aku mau berendam dulu ya… “ kata Nelly sambil melepaskan bikini, baju dan rok mininya, dan masuk ke kamar mandi.

Lina langsung menghampiri gue, mencium bibir gue dan tangannya membuka ikat pinggang gue… Tangan gue merespon dengan memegang toked Lina, diremasnya toked yang sangat menggoda ini. Ikat pinggang gue sudah terbuka, sambil Lina berjongkok, bajunya gue tarik ke atas sampai lepas. Lina membuka celana dalam gue, memegang kontol gue dan mulai menjilatin dan mengocok kontol gue dengan tangannya yang halus. Gue tiduran di ranjang, membuat Lina semakin mudah untuk ngemut kontol gue… Gue ngerasa bentar lagi mau keluar…
“ Linnnn….. mau keluarrrrrr…. “ kata gue
Bukannya Lina mempercepat kocokannya, malahan kontol gue digenggam erat dengan tangan kanannya dan tangan kirinya menekan pangkal kontol gue bagian bawah
“ Sakit Linnnnnnnn…. “ teriak gue.
Gue jadi ga karuan, peju yang mustinya udah keluar, skg malah ga ada yang keluar sama sekali, ada kali sekitar 2 menit kontol gue dicekek dan pangkal kontolnya diteken bagian bawahnya… kontol gue mengecil kembali…
“ Tega ah…. Tadi dikit lagi keluar… koq malah dicekek gini ? “ protes gue.
“ Biarin… kalo tadi koko keluar, pasti kontolnya ga bisa ngentotin aku… “ kata Lina sambil bermanja di dada gue.

Sekarang Lina terlentang di samping gue, gue buka semua mini bikini yang Lina pakai, gue deep kissing cukup lama sama dia… Tiba-tiba Nelly keluar dari kamar mandi, hanya mengenakan kimono hotel. Nelly duduk di sofa yang menghadap ke ranjang, menonton kita sambil minum pocari sweat…Tadinya gue mau mengajak Nelly gabung dengan kita, tapi teringat kalo tadi pas di tempat dugem, Nelly sudah mengeluarkan banyak tenaga, jadi sekarang mending istirahat dan menikmati tontonan gue mengentot Lina…
Gue mulai menjilati leher Lina… turun ke tokednya, tapi bagian pentil sama sekali ga gue jilat… yang kiri… trus toked kanan… Trus turun ke perut, naik lagi ke toked… Tapi lidah gue tetep ga menyentuh pentilnya Lina…
“ sayyyy… pentilnya di isep dong…. Emuttttt… “ protes Lina.

Gue cuekin aja protesan itu, dari toked gue turun ke perut, trus lidah gue bermain-main dengan bulu jembutnya… trus turun ke paha kiri… pindah ke paha kanan… Tangan Lina sudah meremas-remas tokednya sendiri… Gue mulai menjilati sekitar itilnya… dan dalam sekali gerakan dari bawah ke atas, lidah gue menyapu bibir memeknya Lina, trus menyentuk itilnya yang sudah membesar itu dan lidah gue berhenti di pentil kanannya sambil gue isep dalem-dalem..
“ Ahhhhhhhhhhhh………… enak banget ko…… “ teriak Lina.

Setelah menghisap pentil kanan, gantian pentil kiri gue gigit-gigit kecil, trus gue emut… tangan gue mulai mengelus-elus memeknya… Bener-bener udah basah memeknya… kayanya dari tadi di tempat dugem juga udah basah… ditambah nonton Nelly dan Bob pasti tambah basah dan sekarang ma gue…
Gue turun ke bawah… menjilati kelentit dia dan telunjuk gue ngocokin memeknya Lina.
“ Ahhhhhhhhhhhh…… Ahhhhhhhhhh….. Ahhhhhhhhhhhhh………… Ko….. aaaaaakuuuu maaauuuuu keeelluuuuaaaarrrrrr…. Aaahhhhh…. “ teriak Lina.
Hehehe… gantian ah…. Jari gue berhenti ngocok memek dia, diem di dalam memek Lina tanpa gerak, lidah gue juga diem….
“ Koko jahaattttttt….. kan Lina lagi keluar, koq koko malah diemmmm…. “ protes Lina.
Gue diem aja.. Ga menanggapi protes Lina, kontol gue yang udah tegang ini perlahan-lahan gue masukin ke memek Lina.
“ Ahhhhhhh kokooooo…. Menttooookkkk….. ahhhhhh….. “ teriak Lina.

kontol gue mulai keluar masuk… Lina meremas-remas tokednya sendiri… gue melihat ke arah Nelly… Buset, emang belom puas nih anak ? Kimono Nelly udah berada di lantai, Nelly duduk di sofa sambil mekangkang, tangan kanannya maenin tokednya sendiri, sedangkan telunjuk tangan kirinya masuk kedalam memek dan bergerak perlahan… Suara nafas Nelly sayup-sayup terdengar sudah tdk beraturan… Melihat kelakuan Nelly, gue tambah bernapsu dalam ngentotin Lina…
Gerakan pantat gue makin cepet, Lina teriak-teriak ga karuan…
“ Ahhhhhhh….. Ahhhhhhhh…. Ahhhhhhhhhhh….. Fuuuuucckkkkk….. Uggghhhhhhh… Ahhhhhh… Ahhhhhhhhh…… Ahhhhhhhhhhh….. Kooooo…. Akkkkuuuuuuu keluuuarrrrrrrrrr……. “ teriak Lina sambil memejamkan matanya.
Dan pada saat itu juga, gue cabut kontol gue dari memek Lina.
“ KoooooooooKooooooooooo…….. Ahhhhhhh…. Ahhhhhh…… “ teriak Lina.

Gue tau, orgasme Lina yang skg pasti gagal hehehe….
30 detik kemudian, kontol gue masukin lagi ke memeknya Lina.
“ Ahhhhhhhhhhhhh…….. Ahhhhhhhhhhh…. Ahhhhhhhhhhhhhh……… “ teriak Lina.
“ Lin, mauuuu keluar nihhhhhh…… “ kata gue.
“ Tahaaaaannnnnnn koooooo, Linaaaaa juuugaaaaa maaaauuu kelluaaarrrrr….. “ teriak Lina
Gue percepat gerakan kontol gue keluar masuk memek Lina.
“ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……… Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. Ahhhhhhhhhhhhhh…… “ teriak Lina
10 detik kemudian gue juga keluar…
“ Ahhhhhhhhhhhhhhh……. “ teriak gue.
Peju gue keluar banyak banget di dalam memeknya Lina…
“ Aaaaaaaaaahhhhhhh…… Ahhhhhhhhh…… Ahhhhhhhhh…… “ teriak Nelly dari sofa di samping ranjang.

Tangan Nelly dibasahi oleh pejunya sendiri… Entah orgasme ke berapa yang dia dapatkan hari ini…
“ Ko, orgasmenya hebat banget, ini orgasme yang paling hebat yang pernah Lina rasain… “ Kata Lina sambil memeluk gue dan mengeluarkan kontol gue dari dalam memeknya.
“ Iya say… itu yang namanya orgasme berkualitas hehehe…. 1x tapi dahsyat kan ? “ kata gue.

Lina tersenyum, dia berjalan ke arah wc untuk mencuci memeknya…
Akhirnya hari pertama di bali telah usai, kita bertiga tidur dalam keletihan dan kenikmatan… Besok kita mau main ke nusa dua, ga tau nih bangun jam berapa hehehe…

Sampai ketemu besok, just wait ok…


Bersambung .....
Bertiga ke Bali - hari kedua
[ ... ]

Dugem di Jakarta - session two

Sambungan dari Dugem di Jakarta - session one
-----------------------------------------------------
Karya : meif100


” Girls, pada mau berenang ga ? ” tanya gue
” Tar sorean dikit ko, panas nih... tar item deh... ” kata Lina.
” Ya udah, pada bawa bikini kan ? gue mau pergi bentar, ada supplier gue ngajak ketemuan.
Tar jam 4an gue udah di hotel, kalian jangan lupa makan ya... jangan sampe pada pingsan di kolam ntar... ” kata gue sambil berpakaian.
Gue pergi untuk menemui supplier gue, dan sekitar jam setengah 4 gue udah sampai di hotel lagi. Kamar hotel kosong... ternyata Nelly dan Lina sudah pergi ke kolam duluan, gue segera siap-siap untuk berenang dan turun ke arah kolam renang. Lina lagi duduk di kursi malas yang ada di samping kolam sambil menikmati buah segar. Sexy benes nih bikininya si Lina pikir gue... Lina pakai bikini yang atasnya model bh warna pink tanpa lapisan sehingga putingnya jelas dan bawahannya pakai model g-string warna pink juga.
” Lin, Nelly mana ? ” tanya gue
” Tuh, di ujung kolam, yang make warna putih ” kata Lina
Nelly berenang mendekati kita dan naik dari kolam...
” Buset, sexy banget... sejak kapan kamu punya baju renang model gini ? ” kata gue sambil terbengong.
Nelly pakai baju renang yg one piece, warna putih tipis, tanpa ada lapisan apapun di bagian dada atau selangkangan sehingga dalam kondisi basah gini, putingnya jelas terlihat dan bayangan garis memeknya juga kelihatan. Bagian belakangnya juga model g-string, bongkahan pantatnya yang sexy jelas terlihat.
” say, koq bengong ??? hoiiiiii ” seru Nelly.
” Hehehe... kasian nih kontol gue, dirangsang mulu... udah ah, gue mau berenang dulu “ kata gue sembari loncat ke kolam.
20x bolak-balik ternyata capai juga ya, apalagi staminanya udah disedot abis-abisan buat dugem semalem dan ’bekerja’ di pagi hari. Gue naik dari kolam, langsung ngeringin badan dan segera pakai kimono. Nelly dan Lina lagi asik ngobrol sambil makan pisang goreng...
” Girls, tar malem mau ngapain nih ? ” tanya gue ke mereka
” Shopping dulu say, ke sensi yuk… “ kata Nelly
“ Apaan tuh sensi ? ga pernah denger ada mall namanya sensi ” kata gue
” Senayan City say..., pengen cari baju buat dugem, tar malem kita dugem yuk ” kata Nelly
” Hayu... naik ke kamar gih, mandi dulu trus siap-siap ” kata gue
Jam 7 malam kita bertiga sudah berada di Senayan City dalam kostum santai. Gue pakai kaos dan celana ¾ plus crocs, Nelly pakai kaos hitam dan rok mini putih, dan Lina pakai terusan pendek warna putih, g-string hitamnya samar-samar terlihat membayang...
Selama kita jalan di sensi, semua mata cowo melihat ke kita, yang pasti bukan melihat ke gue hehehe...
Nelly dan Lina belanja entah kemana, gue nongkrong di toko temen, abis males ngawal cewe belanja, ribet ah....
Jam 9 mereka datang ke toko temen gue, dan kita bertiga langsung kembali ke hotel untuk bersiap-siap dugem selanjutnya.
” Ok girls, kita mau dugem padat seperti semalam ato yang basah sampe mabok nih ? ” tanya gue.
” Minum aja ko, kasihan nih badan kalo dihajar on mulu, ok say ” kata Lina sambil meminta persetujuan Nelly.
” Oche say... muaaahhhhhh ” seru Nelly sambil mencium pipi Lina.
” Kalo begitu, siap-siap ya... “ kata gue
1 jam kemudian Nelly dan Lina sudah siap tempur... Mereka pakai baju yang hasil belanja di sensi. Sexy juga bajunya ya...
Nelly pakai kemben ketat warna putih dipadu dengan rok mini ala cheerleader warna orange. Roknya pendek banget, jadi sama Nelly ditarik ke bawah dikit. Tp gara-gara ditarik, g-string orange nya jadi keliatan belakangnya. Lina pakai terusan yang ketat banget warna abu muda, ga pake bh dan... koq ga ada garis g-string ya ? mungkin ada cd model baru pikir gue... Nelly dan Lina melapisi pakaian mereka dengan jubah supaya tidak mencolok. Kita bertiga segera berangkat ke tempat dugem dengan musik selatan / trance.
” Girls, mau di sofa, table atau mau karaoke dulu aja ? “ tanya gue
“ Karaoke dulu aja ko, hall nya masih sepi... ” kata Nelly

Kita bertiga masuk ke room ukuran medium dan memesan paket buy one get one martell. Botol ke satu sudah kosong dan kita semua menyanyi sambil berdiri dan bergoyang... Manager di situ tiba-tiba masuk dan memanggil gue...
” Bos, mau lihat striptease ga ? ada banyak paket nih... ” kata Budi, sang manager.
” Ada paketan apa aja ? ” tanya gue
” single, double ato couple... pokoknya dijamin paten... “ kata Budi

Gue bicarain masalah ini ke Nelly dan Lina, dan akhirnya kita memutuskan untuk pilih yang couple. Gue sampaikan ke Budi hasil keputusan kita dan Budi keluar dari room sambil menelpon. Budi kembali ke room dan berbisik ma gue
“ Yang couple ready jam 1 bos, skg mrk lagi show di tempat lain… Ke hall dulu aja, ada sexy dancer di sana, Thailand lho… “ promosi Budi
“ Ok pak…., girls, kita ke hall dulu yuk, liat sexy dancer Thailand… “ ajak gue ke Nelly dan Lina.
Kita bertiga menuju hall dan disana show telah dimulai, pengunjung yang hadir lumayan banyak… Beberapa pengunjung yang telah tipsy ditarik ke panggung oleh sang sexy dancer…
“ Say, kalo kamu yang ditarik ke panggung, kira-kira ada yang melototin kamu ngga ya ? “ Tanya gue ke Nelly
“ What ? emang mereka piker gue ga sexy apa ? “ kata Nelly dalam kondisi mabok.
“ Coba panggil ke sini tuh cewe “ sambil menunjuk salah satu sexy dancer itu.

Gue langsung memanggil salah satu dari mereka dan segeran Nelly di bawa naik ke atas panggung… Semua pengunjung menyoraki Nelly sambil tepuk tangan. Pengunjung cowo yang ada diatas panggung semuanya turun, jadi yang diatas panggung cuma Nelly dan 5 sexy dancer.... Lagu yang dimainkan oleh dj adalah so sexy... pas banget. Mereka berenam bergoyang diatas panggung... semua penonton bisa melihat g-string orange Nelly dari bawah... Hampir semua pengunjung mem video dengan menggunakan hp mereka. Nelly berada di tengah, 2 cewe di belakang, 1 di samping kiri, 1 di samping kanan dan yang 1 ada dibawah selangkangan Nelly.. semua tangan meraba tubuh Nelly, yang belakang meraba bagian tangan, toked dan perut Nelly, yang disamping meraba pantat dan paha luar... yang di bawah meraba paha bagian dalam dan sesekali naik menyentuh g-stringnya... Sorak-sorai pengunjung makin keras... jepretan photo tiada henti.... cewe yang di belakang sudah mulai berani, meremas toked Nelly dan Nelly pun memeluk cewe yang ada di samping kiri dan kanannya dan meremas toket mereka... Yang dibawah mulai berani menyibakan g-string Nelly sehingga memeknya terlihat jelas oleh pengunjung dan mulai menjilatinya... 2 lagu sudah berganti... Tiba-tiba badan Nelly mengejang dan berteriak ” Ahhhhhhhhhhhhhhh........... ” Nelly orgasme didepan banyak orang... Gue dan Lina sampai bengong melihat ini semua... Acara sexy dancer telah selesai karena live music sesi 2 mau dimulai, Nelly turun dari panggung dan kembali ke table gue.
” See ??? ga ada seorangpun yang ga ngeliatin gue... liat kan banyak yang photo dan video ? ” kata Nelly dengan bangga...
” Iya Nel, semua mengakui kalo kamu memang sexy banget... ” kata gue sambil meremas toked dia.
” Iya say, sexy banget... ” kata lina sambil menyenggol pakai telunjuk memek Nelly.
” Ok girls, kita balik ke room ok... 30 menit lagi ada live show nih… “ ajak gue ke mereka.

Kita kembali masuk ke room, sambil menunggu couple stripper dating, kita buka botol martell ke dua dan berkaraoke ria… Dalam waktu 30 menit, martell itu sudah tersisa setengah botol… Kita udah mulai melayang-layang hehehe… Tak lama kemudian, Budi datang bersama sepasang cewe cowo…, mereka diperkenalkan ke kita semua, kemudian Budi mengajak saya ke WC.
” Bos, untuk yang couple ini, pembayarannya diluar bill, bisa diselesaikan sebelum show ? semua Rp.x juta. Pokoknya dijamin sip ” kata Budi
” Ok, yang ini buat strippernya, yang ini buat pak Budi ” kata gue sambil mengeluarkan sejumlah uang. ” Mengenai waktu bagaimana pak ? ”
” Standarnya 1 jam, tapi tergantung mereka... kalo mereka merasa nyaman dengan tamunya, mereka ga terlalu itungan sama tamu ” jelas Budi.
” Ok kalo begitu pak, thanks ya... “ kata gue.

Budi pamit meninggalkan kita semua, jadi di room ini tinggal kita berlima. Couple stripper yang cowo namanya Doni. Orangnya ramah, supel dan humoris. Secara fisik memang good looking, dan dalam waktu singkat Doni langsung akrab dengan Nelly dan Lina. Yang cewe namanya silvi, dia asal dari menado, orangnya seperti Doni, ramah, supel dan humoris, secara fisik juga oke banget… toked 34b, perut rata, rambut panjang di cat pirang… Silvi lebih banyak ngobrol ma gue daripada ma Nelly dan Lina. Sambil ketawa ketiwi, martell yang setengah botol itu diminum oleh Doni dan Silvi… Suasana diantara kita kian akrab, seperti pertemanan lama yang bertemu kembali. Kita juga udah saling nyaman satu sama lainnya… Musik di room kita diganti dengan house musik, kita berlima sudah sama-sama tipsy… Doni dan Silvi segera ke kamar mandi, mereka mau ganti kostum, the show will be began…
Gue, Nelly dan Lina duduk manis di sofa menanti Doni dan Silvi, musik nya tetep house musik…
Tak sampai 5 menit, munculah Doni dan Silvi dihadapan kita... lampu diredupkan, tapi tidak terlalu gelap, gue masih bisa melihat mereka… Doni menggunakan bicycle pants hitam yang pendek dan baju kutung, sementara Silvi menggunakan lingerie baby doll warna hitam, tanpa bh dan menggunakan g-string.
Doni dan Silvi bergoyang mengikuti irama house musik dengan erotisnya, Doni memanggil Nelly dan Lina untuk kedepan dan bergoyang bersama…

Ada perasaan jealous di hati gue melihat Nelly digerayangi oleh Doni, tapi gue juga merasakan ada suatu sensasi yang istimewa… kontol gue perlahan mulai tegang… Doni berpasangan dengan Nelly dan Silvi berpasangan dengan Lina… Nelly bergoyang di depan Doni, dan dari belakang tangan Doni meraba Nelly mulai dari leher, toked, perut, selangkangan dan paha… Tangan Doni meremas-remas toked Nelly dengan halus, puting Nelly tampak sudah tegang sekali, Doni mulai menciumi Nelly dari belakang dan tangan Doni masuk ke dalam rok mini Nelly, g-string Nelly jadi terlihat jelas, terlihat jelas tangan Doni menggerayangi memek Nelly. Nelly tampaknya sangat menikmati, tangannya berusaha memegang kontol Doni… Gue diem aja, dalam hati gue bercampur cemburu dan napsu…

Gue lihat ke arah Lina, ternyata Lina dan Silvi sudah hamper telanjang, hanya g-string yang menempel di badan mereka… Nelly dan Lina dipersilahkan duduk kembali, kemben Nelly masih menempel di badan, tapi sudah turun ke perut sehingga toked Nelly jelas terlihat. Doni dan Silvi melanjutkan show mereka…
“ Say, kamu cemburu ga ? ” tanya Nelly sambil bergelayut manja di dada gue.
” Cemburu ada sedikit, tapi banyakan napsunya Nel... kamu pengen lebih ? ” tanya gue.
” Boleh say ? ”
” Boleh, yang penting kamu happy dan harus pake kondom okey... ” kata gue
” Makasih say... kamu kalo mau lebih ma Lina ato Silvi juga boleh, asal pake kondom ya... kalo hamil tar repot lho... ” kata Nelly sambil mencium gue...

Mana ada cowo yang nolak kalo dikasih penawaran seperti ini hohoho...
Doni dan Silvi semakin hot... satu persatu kain yang menempel di badan Doni dilepas oleh Silvi. Tampak kontol Doni sudah amat tegang... Nelly melihat kontol Doni sampai tak berkedip... Gue akui, memang kontol Doni lebih besar dari gue. Buat gue, asal Nelly happy dan ini semua tidak menggunakan perasaan dan tidak ada kelanjutan, it’s ok...
Nelly bangkit dari sofa dan maju mendekati Doni sambil melepas kemben yang masih menempel di badan dia... Silvi mendekati sofa, mendekati Lina... Silvi duduk dipangkuan Lina dan menghadap ke Lina... Mereka saling cium dan raba... Sedangkan gue ??? gue duduk manis seperti pengamat yang baik hati hehehe... but it’s ok for me, ada kepuasan tersendiri melihat ini semua...
Doni menjilati Nelly mulai dari leher, turun ke toked... meremas-remas toked Nelly dan Nelly juga mulai memegang kontol Doni.. Doni berjongkok di depan Nelly dan mulai melepas rok mini dan g-stringnya. Doni dan Nelly sudah sama-sama bugil... Sambil jongkok, Doni menjilati kelentit Nelly...
” Ahhhhh...... terus Don, enakkkkk.... ” teriak Nelly sambil memegang kepala Doni.
Doni semakin bernapsu untuk memberi lebih pada Nelly... Jari tengahnya dimasukan kedalam memek Nelly dan mulai digoyang keluar masuk...
” Donnnnn.... yang cepettttt ahhhh.... ahhhhhhh..... gue keluarrrrrrr...... ” teriak Nelly, dalam orgasme nya yang kedua setelah diatas panggung tadi...
Nelly kemudian jongkok untuk menjilati kontol Doni...
” Bro, cewe loe hebat banget ngemut dan ngejilat kontol gue ini.... ” teriak Doni ke gue...
” That’s my girl... ” kata gue, dalam hati gue sudah tercampur semua antara cemburu dan napsu.
Doni pindah ke sofa, duduk disebelah gue... Dia langsung memasang kondom di kontolnya itu... Nelly segera memegang kontol Doni dan memasukan kedalam memeknya...
” Ughhhhhh.... besar banget doonnnnnnn..... Ahhhhhhh....... Ahhhhhhhhhhhhh..... Oh...... ” teriak Nelly...
Gue yang duduk sambil ngocok kontol gue sampai bener-bener tegang tiba-tiba dihampiri oleh Lina.
” Ko, memek ku pengen dientot ma kontol koko.... ” kata Lina
Tanpa menunggu jawaban gue, Lina langsung memegang kontol gue dan dimasukan kedalam memeknya....
” Ahhhhhhhhhh...... Ahhhhhhhhhhh..... Ahhhhhhhhhhhhh...... kokoooo....., Linaaa sayaaaang maaa koookoooooo.... ” bisik Lina.
” Koko juga sayang ma kamu Lin.... ”
Sambil gue ngentot ma Lina, Silvi menjilati leher Lina dari belakang dan meremas-remas toked Lina..,
” Kooooooooo..... Linaaaaa nyaaammmpppeeeeee..... Aaahahhhhhhhhhhhhh..... ” Lina mendapat orgasmenya yang pertama.....
kontol gue masih tegang banget.... Badan gue ditepuk sama Doni...
” Bro, ini kondom loe pake... ” kata Doni ke gue...
Doni merubah posisi dia menjadi tiduran dan Nelly berada diatas....
“ Say.... pengen anaaalllll.... Ahhhhh......Ahhhhhhhhhh...... “ teriak Nelly
Oh, rupanya ini maksud Doni memberikan kondom ke gue... Gue langsung paham hehehe....
Dalam posisi woman on top, badan Nelly gue tempelin ke Doni sehingga terlihat kontol doni yang sedan keluar masuk memek Nelly dan anus Nelly pun terlihat dengan jelas... Gue jilatin anus Nelly.... Gue masukin perlahan-lahan....
“ Ugghhhhhhh..... Sakit say..... “ kata Nelly
“ Tahan bentar, tar lagi kamu akan dapat kenikmatan yang belum kamu dapat sebelumnya.... “ kata doni sambil mencium Nelly...

Perlahan tapi pasti, kontol gue masuk semua kedalam anus Nelly... Cairan di kondom membuat gerakan menjadi lebih mudah karena licin. Gue mulai menggerakan kontol gue keluar masuk.... Nelly dijepit atas bawah oleh cowo.... Memeknya diisi oleh kontol Doni dan Anusnya diisi oleh kontol gue... Nelly mulai teriak-teriak ga karuan...
“ Ahhhhhhhh..... Ahhhhhhhhhhhhhh....... Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh....... Oh yeeessssss..... “
Tak sampai 10 menit...
“ Nel, mauuuuuuu kellluuaar...... “ teriak gue.
“ Gue juga mau keluaarrrrrr..... “ teriak Doni.
“ Ahhhhhhhhh...... Ahhhhhhhhhhhh....... Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..... “ teriak Nelly sambil orgasme yang ketiganya...
Nelly, Doni dan gue orgasme dalam waktu yang bersamaan... Gue cabut kontol gue dari anus Nelly dan segera ke wc untuk mencopot kondom dan sedikit cuci-cuci....
Setelah gue beres, gue keluar dari kamar mandi dan Doni masuk ke kamar mandi, gue melihat Nelly dan Silvi sedang menyerbu Lina... Silvi menjilati toked Lina dan Nelly menjilati memek Lina...
“ Agghhhhhh..... Ahhhhhhhhhhhhhhh...... nyampeeeeeee sayyyyy..... “ teriak Lina bersamaan dengan orgasmenya yang kedua.
Setelah semua kembali berpakaian, kita semua berkaraoke santai sejenak, kemudian saling berpamitan. Gue membereskan semua bill dan pas gue mau memberi tip ke Doni dan Silvi, mereka menolak dengan halus.
“ Ga usah bro... gue dan silvi seneng bareng kalian, kalian menganggap kami sama seperti kalian, tidak ada perbedaan diantara kita... Ngga seperti tamu yang lain, mereka menganggap sudah membeli kami dan suasana yang ada seperti penjual dan pembeli.... thanks ya bro... ” kata Doni.
” Ok bro... thanks ya... thanks ya Sil... ” kata gue sambil menyalami mereka berdua.
Kita bertiga kembali ke mobil dan segera menuju hotel... Diperjalanan Nelly dan Lina tertidur, mereka kecapaian karena dugem yang kali ini bener-bener menguras tenaga dan menambah pengalaman sensasional.


Bersambung... Bertiga ke Bali...
[ ... ]

Dugem di Jakarta - session one

Sambungan dari : Fitness
-----------------------------
Karya : meif100


Besok pagi, kita ber 3 berangkat ke jakarta. Pagi siang sore kita mau wisata kuliner, malemnya baru party... gue telp ke kenalan gue disalah satu diskotik di jakarta barat untuk reservasi balkon. Kita ber 3 buka kamar hotel yang dekat dengan diskotik itu. Kamar yang kita ambil yang twin bed, soalnya Lina ga mau buka kamar sendiri, masa cewe sendirian di kamar.. Buat gue sih ok ok aja, menambah pemandangan hehehe...
Jam 9 malam ada temen bisnis gue dateng ke hotel, kita ngobrol di coffee house hotel. Jam 10 ada bbm dari Nelly, ” say siap-siap yuk, kan kita mau dugem... cepetan ya, kita udah siap nih... ”
Temen gue rupanya tanggap dan langsung pamit pulang. Gue langsung naik ke kamar, langsung mandi...
Keluar kamar mandi, gue bengong...
” Nel, katanya udah siap-siap ? koq belom ganti baju ? ” tanya gue.
” Ini udah siap, betul kan Lin ? ” kata Nelly sambil melirik ke Lina.
” Kita udah siap, nih baju dugemnya ” kata Lina sambil menunjuk ke tas hitam.
” O, gitu ya, bentar ya, gue siap-siap dulu ” kata gue.
Kita ber 3 langsung masuk ke alphard hitam gue. Sampai di parkiran diskotik gue disuruh turun dari mobil.
“ Say, gue ma Lina mau ganti baju, tar kalo diliatin ma kamu malah ga beres-beres lho “ kata Nelly.
“ Sip say, kalian dandan yang sexy ya... se sexy-sexynya hehehe... “ kata gue sambil turun dari mobil.
Sekitar 15menit, terbukalah pintu tengah Alphard gue dan turunlah 2 mahluk sexy.
“ Busettt... “ kata gue sambil melongo
Nelly pakai tank top hitam, yang tali di bahunya kecil banget dan belakangnya backless, ga pake bh lagi. Pakai rok mini jeans yang super hipster yang kalo dari depan n belakang, g-string merahnya kelihatan, ditambah sepatu boot, menambah kesan binalnya.
Sedangkan Lina pakai tanktop dengan belahan rendah warna putih, sekilas terlihat putingnya dia krn ga pake bh. Pake rok mini kain yang seperti cheerleader warna merah tua. Karena dipakainya di bawah pinggul, jadi g-string hitamnya kelihatan juga dari depan n belakang.
“ Lina, loe suka pake g-string juga ya ? ” tanya gue
” Iya dong, kan keliatan lebih sexy n tar kalo mau ngapa-ngapain kan gampang hehehe... “ kata Lina dengan genitnya.
Mereka ber 2 pakai jubah selutut supaya ga terlihat mencolok waktu jalan dari mobil sampai ke dalem diskotik.
Sedikit basa basi dengan kenalan gue di diskotik itu, langsung ada waiter yang anter kita ke balkon yang kita pesan.
“ Asik banget say, pertama kali dugem di balkon nih... Private tapi ga sesepi room, makasih ya say... ”
” Iya, asik banget ya Nel ” kata Lina.
” Ok girls, kita mau mabok ato on nih ? ” tanya gue.
” Gimana Lin ? mabok ato on ya ? ” tanya Nelly ke Lina
” Mending on aja, di bandung susah kalo mau on, kalo mabok sih gampang... ”
” Iya juga ya, ya udah kita on aja ya say... “ seru Nelly.
“ Ok tuan putri, gue mau cari amunisi dulu ya, kamu pesen aqua 20 botol ke waiter ok “ kata gue sambil keluar balkon.
Hari ini memang lagi hoki, dapet amunisinya ga susah. Katanya ini barang built up, harga 1 butirnya 60% diatas harga rata-rata. Gue beli 5, soalnya menurut sang penjual, 1 aja udah kenceng banget. Gue balik ke balkon dan membagi amunisi itu.
” loe ber 2 setengahan dulu ya, ini barang bagus, katanya sih built up.. ” kata gue sambil membagi amunisi itu menjadi 2 dan memberikan ke Nelly dan Lina.
Mereka ber 2 langsung minum dan bergoyang mengikuti irama house musik. 20 menit kemudian, terasa mulai naik. Selama gue mengenal on, kalo on, gue pasti maunya sendirian, joget-joget sendiri, duduk sambil goyang-goyang kaki dan kepala. Nelly dan Lina terlihat asik di pagar balkon, mereka bergoyang erotis sekali. 1 jam sudah berlalu, mata gue udah mulai beler, udah ga bisa liat dengan fokus. Gue lihat Nelly dan Lina lagi goyang sambil berpelukan, sesekali tangannya Lina memegang paha Nelly dan dielus sampai ke atas. Samar-samar g-string merahnya Nelly kelihatan. Ga lama Nelly mulai membalas perlakuan Lina, paha kiri Nelly diletakan di selangkangan Lina sambil digerakan menggesek memek Lina. Lina juga sudah mulai horny, pantatnya Nelly diremas-remas, rok jeansnya sudah terangkat sampai ke pinggang. Bongkahan pantat Nelly terlihat jelas...
Lama kelamaan, gue makin tinggi, makin gelap... terserah deh mereka mau ngapain, yg penting semua happy pikir gue. Begitu gue bisa mengendalikan suasana, mata gue udah mulai fokus kembali, gue liat Lina duduk di sofa dan Nelly bergoyang naik di atas sofa, tepat di depan Lina. Kepala Lina dan Memek Nelly berhadapan dengan sangat dekat. Karena rok Nelly sudah terangakat ke pinggang, maka didepan muka Lina persis adalah memek Nelly yang ditutupi g-string merahnya. Gue pindah posisi, duduk di sebelah Lina, supaya bisa melihat pemandangan yang sangat erotis ini. Ternyata amunisi built up ini ada efek horny nya, bikin kita ber 3 jadi sange hehehe... Nelly bergoyang sambil ngeremes-remes toked dia, kadang-kadang tangan dia turun ke paha trus megang memeknya trus naik ke toked lagi. Wah.., pokoknya erotis banget... Gue liat ke samping, ternyata Lina juga begitu, sambil goyangin kepalanya, tangan kanannya ngeremes-remes tokednya sendiri sedang tangan kirinya ada di memeknya. Pas lagunya lagi beat kenceng, Nelly duduk di pangkuan Lina sambil mekangkang... Mereka ber 2 bergoyang sambil berpelukan, toked mereka saling bergesekan, dan mungkin karena semua ga pake bh, jadi ga ada halangan untuk saling merangsang. Beat lagu melambat, Nelly dan Lina saling berciuman, deep kiss yang cukup lama... Ga terasa kita ber 3 sudah menghabiskan 12 botol aqua selama hampir 2 jam...
” Nel, Lin, gue mo ke wc dulu ya, loe ber 2 di balkon aja ok, jangan kemana-mana... “ kata gue sambil bangkit dari sofa.
“ Ok say... “ jawab Nelly.
Memang enak kehidupan duniawi yang satu ini, membuat imaginasi kita menjadi terlatih hehehe... walau dari tadi gue cuma jadi pengamat aja. Tapi walau jadi pengamat, memberi kepuasan ma gue lebih dari pada kalo gue yang ada di posisi Lina. Kalo gue yang ada di posisi Lina, kan gue Cuma bisa ngerasain aja, ga bisa ngelihat, nah kl di posisi gue sekarang gue bisa ngeliat semuanya... Jarang-jarang lho bisa melihat yang beginian di tempat dugem, private lagi hehehe...
Sampe di wc gue ketemu dengan teman seperjuangan waktu pertama masuk ke dunia ini
“ Hei mike, tumben loe turun gunung maen gini lagi ? “ teriak Daniel yang posisi kencingnya pas disebelah gue.
“ Wess... pa kabar bang, masih eksis nih di dunia ini ? ma sapa aja loe ? “ jawab gue.
“ Gue lagi ngejamu komandan gue pas gue bertugas di kalimantan. Dia skg di promosiin masuk jakarta, jadi untuk urusan begini gue yang musti handle. “
“ Buset, makin kuat aja loe ya, ada back up dari komandan loe hehehe... Tar mampir ke balkon gue ya, gue kenalin ma cewe gue... “ ajak gue.
“ Gue jemput cewe gue dulu di room ya, tar gue ke balkon loe, loe di balkon mana ? “ tanya Daniel.
“ Gue di balkon nomor xxx, tar loe langsung masuk aja ok... “ kata gue sambil keluar wc.
“ Sip bro... “ seru Daniel
Sambil jalan balik ke balkon, gue jadi keingat masa-masa awal gue jalan dugem bareng Daniel sekitar 7 tahun yang lalu. Kita jalan bareng sampai 2004 karena dia ditugaskan ke kalimantan. Dulu, kita kalo jalan pasti edan-edanan, paket kompit... amunisi + minuman alkohol + cewe. Bener-bener masa yang indah dulu...
Sampai lah gue di balkon, gue lihat Nelly dan Lina lagi di pagar besi depan, bayangan mereka seperti pasangan striptease... gue samperin mereka... wah, mereka berdua half naked, tank topnya udah pada di lepas, balkon tetangga kiri dan kanan pada menyoraki mereka berdua... Lina lagi ngejilatin pentil Nelly sambil ngelus-ngelus memeknya Nelly pakai jari. Sedang Nelly sambil goyang megang kepala Lina dan sesekali tangannya ngeremes tokednya Lina. Pantesan balkon tetangga pada heboh, ada yang lebih erotis daripada liat sexy dancer di bawah.
” Say... Siniiiii..... ” teriak Nelly sambil tangannya memanggil gue.
” Say, gue kayanya lagi jatuh cinta nih... ” kata Nelly sambil melirik ke Lina.
” Ma sapa Nel ? ” tanya gue
” Ma Lina say..., gue ngerasa cocok ma dia. Dari tadi kita banyak ngobrol tentang diri kita masing-masing. Banyak kesamaan lho antara kita... “ terang Nelly
“ Emang nya Lina mau ma kamu say ? ” Tanya gue
” Tanya aja sendiri say, kan kita satu kesatuan, kalo kamu ngijinin gue jalan ma Lina, kamu tanya ma dia. Tapi kalo ngga ya kamu ga usah tanya ma dia ” kata Nelly.
Otak gue berpikir dengan cepat, logika di otak gue sedikit terpengaruh dengan napsu hehehe...
Hmm... Lina anaknya baik, sexy, good looking, ga matre juga, doyan sex kayanya, bisa menghargai gue selama ini, pasti dia juga bisa ngejagain Nelly selama gue ga bisa berada di samping dia. Apalagi Nelly anaknya rada-rada ekshibisionis, kalo ga ada yang jagain dia, bisa-bisa gue ga tenang kerjanya.
” Lin, ke sofa belakang yuk, gue pengen ngobrol ma kamu... Nel, kamu disini aja ya, belajar jadi striper hehehe... ” kata gue.
” Napa ko ? ” tanya Lina.
” Menurut pendapat kamu, Nelly gimana orangnya ? ”
” Nelly cantik, sexy, baik, humoris, pokoknya bikin hepi lah... ” kata Nelly.
” Kamu suka ma Nelly ga ? ” selidik gue.
” Suka ko, tadi kita sebenernya udah saling mengungkapkan, cuma Nelly sangat menghargai koko, bagaimanapun juga dia cewe koko, cuma untuk lebih jauh musti minta persetujuan koko dulu. ” jelas Lina.
” Kalo gue, ok ok aja, selama kalian bisa saling cocok... dan kita ber 3 bisa saling menghargai satu sama lainnya. Kamu udah tau ada sifat dari Nelly yang rada-rada ekshibisionis ? ”
” Tau ko, dia juga udah cerita, dan aku juga agaknya seperti dia juga ko hehehe... makanya kita musti saling ngejagain ” kata Lina.
” Sip kalo gitu, coba kamu panggil Nelly ke sini ” kata gue.
” say, kamu suka ma Lina dan Lina juga suka ma kamu. Gue merestui kalo kalian mau pacaran, tapi inget ya, kita ber 3 musti saling terbuka, jangan ada dusta diantara kita okeh ? ” kata gue ke Nelly dan Lina.
” Iya, makasih ya say... ” seru mereka ber 2 sambil mencium pipi kiri dan pipi kanan gue. Trus Nelly mencium bibir gue sambil megang kontol gue dilanjutkan dengan Lina mencium bibir gue tapi ga megang kontol gue...
Mereka berdua ta kasih amunisi masing-masing setengah dan mereka kembali berdiri di ujung balkon.
Hmm... tanda-tanda baik nih, Lina mau nyium gue, apa bisa lanjut ya ??? hehehe... ( tampang mesum nih ).
Amunisi ke 2 udah mulai naik, mereka ber 2 pamit mau ke wc ma gue
” say, kita ke wc dulu ya... ” kata Lina
” Ok Lin, kl mau ngentot di sini aja, di wc sempit lho hehehe... ”
Lina senyum sambil mengedipkan mata dan keluar balkon sambil digandeng Nelly.
Pas Nelly dan Lina keluar, Daniel dateng dengan cewe nya...
” Bro, kenalin nih cewe gue... “ kata Daniel.
“ Mike “
“ Lia “
“ Bro, tadi 2 cewe yang keluar dari balkon loe tuh sapa ? sexy bener... ” tanya Daniel.
” Itu cewe gue bro... ” kata gue
” Yang mana ? ” tanya Daniel sambil bingung
” Hehehe... yang pake tank top item, yang satunya cewenya dia ” kata gue sambil tertawa.
” Hah ? maksud loe ? Ga ngerti gue... ” tanya Daniel
” Hehehe... susah dijelaskan dengan kata-kata bro, tar loe liat aja sendiri... “
“ Ya sudah, gue balik ke room dulu ya, gue titip Lia di sini, disana cewe nya PL semua, Lia ga cocok ma mereka... Lia kl on maunya joget-joget, tp tuh PL disana semua pada duduk manis aja. Lia, kamu disini aja ya, mungkin kamu lebih seneng suasana di sini... abang balik dulu ya ke room “ kata Daniel sambil meninggalkan kita.
“ Li, kenceng ga ? “ tanya gue
“ Ngga ko, barangnya lagi jelek disana, udah neken 1 ga kerasa apa-apa... “ kata Lia.
“ Nih, kamu teken 1 satu nih... “ kata gue sambil ngasih 1 butir.
” Makasih ko... ” kata Lia.
Hmm.. Lia sexy juga ya, memang ga setinggi Nelly, tp lumayan putih kulitnya. Lia pakai tank top merah, trus pakai rok kulit yang pendek sekali, gue rasa kalo dia duduk di depan gue, gue bisa melihat cd dia.
Nelly dan Lina balik dari wc...
“ Say, kenalin... ini Lia, cewenya bang daniel temen gue, temen seperjuangan dulu waktu pertama masuk dunia ini hehehe... Nel, Lin, kenalin ini Lia... “
“ Nelly “
“ Lina “
“ Lia “
“ Lia, kita di ujung balkon aja yu, lebih enak, bisa liat ke hall di bawah... “ ajak Nelly ke Lia
Mereka ber 3 pada asik goyang di ujung balkon... sambil goyang mereka saling ngobrol. Gue nambah amunisi ke 2, kaki gue goyangin sambil maen facebook... mata gue masih bisa fokus liat ke layar bb, walau agak sedikit berbayang hehehe...
15 menit kemudian gue udah ga bisa liat layar bb, udah blur semua... bb gue simpen dan gue pindah ke sofa yg diujung balkon. Nelly dijepit sama Lina dan Lia, mereka bergoyang erotis sekali...
” Kenceng ga ? ” tanya gue
” Kencengggggg...... ” seru mereka kompak...
Gue balik ke sofa lagi, duduk manis sambil melihat pemandangan erotis ini. Tadi 2 aja hot, kalo ber 3 gimana ya ? let’s see...
Sambil bergoyang, dengan posisi Nelly dijepit diantara Lina dan Lia, tangan Lina sesekali memegang pantat Lia dan kelihatannya Lia juga menikmati... Sambil kissing dengan Lina, tangan Nelly turun ke bawah dan memegang pahanya Lia, sesekali masuk ke dalam rok kulitnya Lia... Rupanya Lia merespon serangan ini, tangan Lia masuk diantara toked Nelly dan Lina... Tangan Lia yang kiri masuk ke dalam tank top Nelly dan tangan kanannya masuk ke dalam rok jeansnya Nelly... Nelly terlihat sangat menikmati, kepalanya menghadap ke atas dan lehernya dijilatin oleh Lina...
Duh, makin kenceng gue, udah tinggi banget, ga bisa liat apa-apa... Yang penting mereka senang.... Tiba-tiba ada yang menepuk gue dari samping...
” Lagi kenceng ya bro ? ” kata Daniel ” Cewe gue kayanya lagi asik banget tuh... ”
Gue buka mata gue, sambil mencari dimana para cewe itu berada... buset... ternyata mereka bertiga udah pada ga pake tank top... Gue panggil mereka ber 3 mendekati gue n daniel.
” Nel, Lin... kenalin ini Daniel, cowonya Lia “ kata gue ke mereka
“ Nelly “
“ Lina “
“ Daniel “
Daniel terbengong-bengong melihat mereka bertiga dan berbisik ma gue
“ Edan loe bro... dulu ga segini-gini amet kita... cewe loe yang mana ? “ tanya Daniel
“ Yang namanya Nelly bro... cewe loe sexy juga ya hehehe.... “ kata gue sambil tertawa.
“ Sama bro, Nelly n Lina juga sexy banget... Loe ga masalah mereka sampe begitu ? “ tanya Daniel
“ Ngga bro, kan disini private, paling yang liat juga balkon tetangga. Kan ga ada yang kenal hehehe..., lagian gelap ah... “ kata gue.
“ Tau gini mendingan gue gabung di balkon loe bro, lebih seru... btw, gue kudu cabut, komandan gue udah mau pulang, gue ma Lia mau balik dulu ya... “ kata Daniel
Mereka saling berpamitan, kemudian Daniel dan Lia meninggalkan balkon. Nelly dan Lina masih asik bergoyang di balkon depan... sambil bergoyang, Lina dikit demi sedikit menurunkan rok mini Nelly.. sampai akhirnya Cuma tersisa g-string merahnya... Nelly juga tidak tinggal diam, pelan tapi pasti rok mininya Lina juga dicopot sampai tersisa g-stringnya aja... mereka berjalan ke sofa belakang... Lina tiduran di sofa dan Nelly mulai menciumi sekitar toked Lina... Tidak terdengar desahan apapun karena suasana balkon yang menyatu dengan hall begitu kencang... Dari toked, lidah Nelly turun ke perut... ke sekitar bulu jembut Lina... dan akhirnya Lina mekangkang karena lidah Nelly sampai ke memeknya... Jari tengah Nelly mulai dimasukan sedikit demi sedikit kedalam memek Lina. Dikocoknya memek Lina sampai tiba-tiba badannya mengejang... rupanya Lina sudah nyampe. Nelly naik ke atas badan Lina dengan posisi 69, Lina bisa menjilati memek Nelly dan Nelly bisa menjilati memek Lina...
Wuihhhh.... bener-bener membuat kontol jadi ngaceng... Posisi Nelly yang menungging membuat Lina dengan leluasa memasukan jari tengahnya ke memek Nelly... sesekali pakai telunjuk, anus Nelly berusaha ditusuk... Irama house musik mengiringi irama kocokan di memek Nelly hingga sampai pada puncaknya kepala Nelly mendongak ke atas... Rupanya Nelly orgasme juga... Mereka duduk bersebelahan dan melihat ke arah gue... Nelly mendekati gue... Duduk di sebelah kiri gue...
“ Say, kontol kamu ngaceng banget... Pejunya belum dikeluarin nih... ” Kata Nelly sambil membuka celana gue hingga kontol gue keluar dan tegak dengan sempurnanya...
Tiba-tiba Lina mendekati gue dan duduk disebelah kanan gue...
“ Nel, boleh ikutan ga ? kontolnya begitu menggoda... ” tanya Lina
” Hayu Lin..., kita sama-sama bikin pejunya keluar sampai habis... ” kata Nelly.
Gue diem aja, dari pada salah ngomong... yang penting sudah ada action dari mereka... kontol gue dijilatin dari kiri dan kanan, biji gue diisep-isep... wah, pokoknya enak banget... Tangan kiri gue bergerak ke arah memek Nelly
” Nel, memek kamu basah banget... ” bisik gue ke Nelly
” Emang memek aku aja yang basah ? coba kamu pegang memek Lina... ” kata Nelly sambil melirik ke Lina.
Dia jual ya gue beli... mana mungkin ditantang begini gue diem aja... tangan kanan gue memegang paha Lina... Lina diem aja, tetep sibuk ngejilatin kontol gue... gue pegang memeknya... basah banget... telunjuk gue yang pintar mulai memasuki memek Lina dan mulai mengocok... Lina mulai melepaskan jilatan dia di kontol gue dan duduk diatas paha gue supaya gue bisa dengan leluasa ngocokin dia... Lina juga meremas-remas kedua toked dia sambil kepalanya menghadap ke atas... Nelly terlihat santai melihat apa yang dilakukan gue terhadap Lina.
“ Nel gue mau keluarrrrrrrr..... “ teriak gue.
Irama sepongan Nelly pun dipercepat....
“ Ko, aku juga mau keluarrrrr....... ahhhhh........ “ teriak Lina.
“ Ugh.....Ahhhhhhhhhhh.......... “ akhirnya peju gue memenuhi mulut Nelly dan semua peju gue langsung di telan.
Lina duduk di samping gue sambil tersenyum-senyum. Kemudian Nelly duduk di antara gue dan Lina, dan berkata kepada kita “ Nah, kalian berdua udah keluar semua kan ? tar di hotel kalian berdua musti bikin gue puas ok... “
“ Ok say... as your wish... “ kata gue...
“ Tenang say, kamu pasti mati lemes hehehe... “ kata Lina.
Kita bertiga duduk santai sambil ngobrol-ngobrol, menunggu bener-bener drop. Ga terasa jam sudah menunjukan pukul lima lebih sedikit. Gue segera beresin bill dan ber say hello kepada captain disitu dan para waiters. Nelly dan Lina segera membereskan pakaian mereka dan menggunakan jubah supaya pakaian sexy mereka tidak terlihat oleh yang lain. Kita bertiga kembali ke mobil dan segera bergerak ke hotel. Langit jakarta sudah mulai terang sehingga jalanan pun bebas dari rasia polisi.. Jam 6 kurang kita sampai di hotel, masing-masing langsung minum pocari sweat supaya ga dehidrasi, minum you c orange supaya ga panas dalem dan minum susu beruang supaya bener-bener drop. Kembung sih kembung, tapi musti dipaksain supaya udahnya enak.Kita bersantai bertiga di ranjang... Tak lama, waktu penyerbuan terhadap Nelly pun dimulai... Gue disebelah kiri Nelly dan Lina di sebelah kanannya... Setengah badan Nelly bagian kiri adalah bagian gue dan setengah badan bagian kanan adalah bagian Lina... Nelly terlentang pasrah dijepit oleh kita.
Gue mulai ngejilatin leher Nelly, Lina juga ngejilatin toked dia... trus kita sama-sama ngejilatin puting Nelly sampe tegang bener putingnya....
” Ahh.... Ahh..... Ahhhhhh.... ” napas Nelly menjadi tidak beraturan.
Tangan gue dan Lina menjelajahi seluruh tubuh Nelly sambil kita ngejilatin puting dia, mulai dari perut, turun ke memek, trus ke paha, kadang-kadang balik ngeremes toked Nelly...
” Ahhhhhhhh enak banget say...... kocokin memeknya donggggg ahhhh... ahhh.... ahhhh.... ” teriak Nelly.
Jilatan kita berdua turun ke bawah... ke perut, bulu jembut..... Nelly membuka kakinya lebar-lebar tanda minta di proses memeknya.... Gue dan Lina gantian menjilatin memeknya Nelly... Trus gue masukin 1 jari ke memek Nelly sementara itu Lina ngejilatin paha bagian dalem paha, sesekali ngejilatin antara memek dan anus... Sambil ngocokin Nelly, gue juga ikut jilatin paha Nelly sehingga secara ga sengaja lidah gue dan lidah Lina tabrakan... Gue dan Lina saling berpandangan dan melihat ke Nelly bersamaan...
” Ga papa say, dilanjut aja... kita bertiga kan udah jadi satu.... ” kata Nelly.
Kita semua saling tersenyum dan semua dilanjutkan lagi... Jari Lina ikut masuk ke dalam memek Nelly sehingga ada 2 jadi yang ngocokin memek Nelly.
” Ahhhhhhhhhhhhhhhh..... enakkkkkkkkkkkk.... yang cepet say...... ” teriak Nelly
Kocokan gue dan Lina di percepat, dan sambil ngocokin Nelly, gue dan Lina saling berciuman dengan hot nya di depan Nelly. Nelly terlihat ga perduli, dia terlalu asik menikmati orgasmenya yg sebentar lagi akan tiba....
” sayyyyyyyyyyy........ nyampeeeeeeeee...... ahhhhhhhhhhhhh...... ahhhhhhh...... ahhh.... ” jerit Nelly.
Kita memelankan kocokan kita, memberi waktu buat Nelly buat ambil napas lagi...
kontol gue udah bener-bener tegang, karena memek Nelly sudah amat sangat basah, langsung kontol yang udah tegang ini dimasukin ke memek Nelly....
” Ahhhhhhhhhhhh...... enakan ini dari pada tadi say ahhhhhh.... lebih penuh daripada jari.... ughhhhh.... ahhhhhhh...... “ kata Nelly.
Jadi kita sekarang dalam posisi : Nelly terlentang menghadap ke atas, kakinya mekangkang dan ditusuk ma kontol gue, trus ini juga ikutan, memek Lina ditahuh diatas muka Nelly dan Lina menghadap ke gue. Sambil gue gerakin pantat ngentotin Nelly, Nelly ngejilatin memek Lina sambil sesekali jarinya ikut masuk ke dalam memek. Gue dan Lina saling berciuman... posisi kita seperti segitiga erotis....
“ Girls.... gue udah mau keluar nihhhhhh...... “ kata gue.
“ Tahannnnn bentarrrrrrr sayyyyyyyyy aaaahhhhhhhhhhhhh........ ahhhhhh...... ahhhh..... “ teriak Nelly dan Lina bersamaan dengan orgasme mereka.....
“ Ughhhhhhh sayyyyyy keluaaaaarrrrrr......... “ teriak gue....
Nelly dan Lina merubah posisi mereka, mendekati kontol gue.... Langsung Nelly dan Lina berlomba untuk mendapatkan peju gue.... Mereka berusaha untuk menjilati kontol gue sampai licin tak berpeju hehehe...
” Gue sayang ma kamu berdua... ” kata gue
” Iya say, gue juga sayang ma kamu dan Lina ” kata Nelly
” Ga papa Nel kalo gue juga sayang ma ko mike ? ” tanya Lina sambil mengedipkan matanya ke Nelly.
” Ga papa dong say, kita jalani semua bertiga ok... muaaahhhhhh.... ” kata Nelly sambil mencium Lina.
Kita bertiga tidur dengan pulas sampai besok siangnya...


Bersambung...
Dugem di Jakarta - session two

[ ... ]
 

©2009 Cerita Sex | by TNB